Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 24 Februari 2022 | 15:41 WIB
ilustrasi kekerasan terhadap anak perempuan. [ema rohimah / suarajogja.id]

SuaraJakarta.id - Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan, Tri Purwanto menyebut, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tangsel meningkat selama Januari 2022.

Tri menjelaska, pada Januari ada 25 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Angka ini naik dari bulan Desember 2021 yang hanya tercatat 19 kasus saja.

"Kalau awal tahun kemarin malah tercatat hanya 10 kasus," kata Tri dikutip dari Bantennews.co.id—jaringan Suara.com—Kamis (24/2/2022).

Menurutnya, kasus terbanyak pada Januari 2022 adalah kekerasan seksual dengan jumlah 7 kasus.

Baca Juga: Sebut Banyak Korban Kekerasan Seksual Ogah Melapor, Polri: Itu Membuat Kami jadi Kesulitan

Disusul dengan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Paling banyak itu seksual 7 kasus, dan KDRT 5 kasus. Kecamatan paling banyak itu di Ciputat dengan 10 kasus," terangnya.

Menurut Tri, pelaporan yang disampaikan kepada P2TP2A Kota Tangsel ini adalah hal yang positif.

Menurutnya, hal itu karena keberanian dari masyarakat untuk melaporkan apa yang sedang terjadi.

"Itu bukti keberanian dari masyarakat untuk melapor, dan memberikan kepercayaannya kepada P2TP2A untuk memproses kasus yang ada," tutupnya.

Baca Juga: Menolong Korban Kekerasan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan?

Load More