Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 28 Februari 2022 | 13:24 WIB
Protes pedagang di loss kios daging sapi di Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro, Jakarta Barat, Senin (28/2/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Pasar Tombang Barat atau Pasar Kopro, Jakarta Barat, sepi dari aktivitas para pedagang daging sapi. Bukan lantaran hari ini merupakan hari libur nasional memperingati Isra Miraj.

Melainkan para pedagang daging sapi melakukan mogok berjualan. Hal itu akibat melambungnya harga daging sapi yang mencapai Rp 150-160 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang, Ombi (30) mengatakan, aksi ini dilakukan dalam upaya memprotes kenaikan harga daging. Harga daging yang melambung tinggi membuat Ombi sepi pelanggan sehingga mengalami kerugian.

"Harganya terlalu tinggi, sebentar lagi mendekati hari raya, konsumennya pada enggak ada," ujarnya, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Pedagang Bakso di Bekasi Takutkan Harga Daging Sapi Terus Merangkak Naik hingga Lebaran

Selain protes akibat kenaikan, Ombi juga menyebut aksi mogok ini juga bagian solidaritas terhadap rekan-rekan sprofesinya yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI).

Biasanya, Ombi menjual daging sapi dengan harga Rp 120 ribu per kilogram. Harga saat ini dinilai sudah melampaui batas wajar.

Kenaikan biasanya terjadi saat menjelang hari raya seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Kenaikan itu masih dianggap wajar oleh para pedagang karena banyaknya permintaan.

Namun saat ini ditengah permintaan yang sedikit, kenaikan harga daging sapi terjadi hingga hampir 50 persen.

"Normalnya kan ya Rp 120 ribu perkilo. Kalau jadi segitu ya terlalu mahal untuk dijual ke konsumen. Konsumen komplain harga terlalu tinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Melarang Impor Daging Sapi Masuk ke Jawa Timur

Saat ini para pedagang hanya melayani para pelanggan yang sebelumnya telah memesan. Namun ketersedian stok juga tidak banyak, hanya beberapa kilogram saja.

"Kalau saya dari kemarin sudah stok, itupun hanya untuk konsumen tetap saya,” jelasnya.

Aksi mogok pedagang daging sapi akan berlangsung selama 5 hari, tehitung sejak Selasa (28/2) hingga Jumat mendatang yakni Jumat (4/3).

Para pedagang berharap dengan adanya aksi ini, pemerintah mendengar aspirasinya, sehingga harga daging sapi kembali stabil. Akibat kenaikan harga, para pedagang mengeluh kehilangan omzet sebesar 40 persen.

Sementara itu, asisten manager pasar Tomang Barat, Soni mengatakan, pihaknya akan melakukan operasi pasar terkait mogoknya para pedagang daging sapi.

"Langkah dari pihak pasar yaitu dengan adanya mogok pedagang daging sapi, pemerintah rencananya akan melakukan operasi pasar daging sapi," ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat berbasis aplikasi.

Namun, Soni belum dapat merinci terkait aksi mogok para pedagang daging sapi, di wilayahnya. Ia mengaku masih menunggu arahan dari kantor pusat mengenai teknis pelaksanaan operasi pasar yang disebut akan dilakukannya.

"Kami dari pihak pengelola menunggu arahan dari kantor pusat mengenai teknis pelaksanaannya di pasar," tutupnya.

Protes pedagang di loss kios daging sapi di Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro, Jakarta Barat, Senin (28/2/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More