Sejauh ini sudah ada sejumlah lembaga yang menyatakan minat antara lain Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), bahkan yang terbaru pemerintah Inggris pun ingin ikut serta.
Inggris menyatakan minatnya baru-baru ini dalam pertemuan Menteri Perdagangan Internasional Inggris dengan direksi MRT Jakarta.
PT MRT Jakarta juga melakukan inovasi bisnis sehingga dapat menghimpun kontribusi swasta dari konsep "land value capture" dan "naming rights".
Secara singkat, land value capture merupakan nilai potensi sebuah kawasan jika dilalui oleh MRT.
Baca Juga: Tak Ada Alasan ASN Tolak Pindah ke Ibu Kota Negara Baru, Menteri Tjahjo: Hukumnya Adalah Wajib!
Pendekatan land value capture ini dapat mengedepankan bisnis gaya hidup (lifestyle business).
Sedangkan hak penamaan adalah hak yang diberikan kepada perusahaan yang bekerja sama dengan MRT.
Pada kesempatan itu, William mengumumkan bahwa Stasiun Fatmawati beralih namanya menjadi Fatmawati Indomaret.
Selain itu, stasiun-stasiun yang sudah ada kerja sama naming rights selain Stasiun Fatmawati Indomaret adalah Stasiun Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Stasiun Istora Mandiri dan Stasiun Setiabudi Astra.
Dia menyampaikan, saat ini masih ada beberapa stasiun MRT yang belum mengadakan kerja sama hak penamaan.
Baca Juga: ZBRA Sah Ganti Nama Jadi PT Dosni Roha Indonesia Tbk
Stasiun-stasiun itu antara lain Stasiun Cipete Raya (yang letaknya berada setelah Stasiun Fatmawati), Stasiun Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Senayan dan Bendungan Hilir.
Menurut dia, pada awal tahun ini, PT MRT Jakarta melakukan penjajakan dengan sejumlah perusahaan terkait kerja sama naming rights stasiun, antara lain sejumlah Badan Usaha Milik Negara, perusahaan rintisan yang menjadi "unicorn", serta bank.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan selama pandemi, MRT mendapatkan keuntungan yang baik dengan bisnis yang ada di luar penjualan tiket ini.
Karena itu, meskipun ada penurunan pendapatan dari tiket kereta MRT pada Februari 2022 akibat penurunan jumlah penumpang selama pandemi Covid-19, namun MRT masih memperoleh MRT di luar tiket mencapai Rp453 miliar.
Sumbernya tak lain adalah dari periklanan, bisnis MRT, penamaan stasiun dan aset yang dimiliki di stasiun, serta pembukaan "co-working space".
Tentunya jumlah penumpang MRT diharapkan bisa terus naik seiring dengan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jakarta nanti.
Berita Terkait
-
Hadiah Juara Piala Presiden 2025 Rp5,5 Miliar, Besar Mana dengan Kampiun Liga 1 dan Liga 2?
-
KPK Bantarkan Penahanan Tersangka Kasus ASDP, Ini Alasannya
-
Daniel Mananta Tunjukkan Pembangunan IKN Masih Berlanjut, Malah Dituding Buzzer
-
Rumah Makan Ekrik, Ayam Panas Sederhana yang Menyihir Lidah Warga Jambi
-
Wakil Wali Kota Depok 'Rayu' DKI Jakarta: Belokin MRT ke Depok, Pak Wagub
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
3 Kerugian Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Tampil di Piala Presiden 2025
-
Perang Iran-Israel Kian Panas, Pasar Keuangan Global Panik
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi di Awal Pekan, Dibanderol Rp 1.968.000 per Gram
-
Bayern Munich Perkasa di Piala Dunia Antarklub: Bantai Auckland City 10-0
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
Terkini
-
Solusi Praktis di Tengah Gempuran Ekonomi, Saldo DANA Kaget Bisa Langsung Buat Beli Token Listrik!
-
Cuan Digital di Hari Senin, 3 Link DANA Kaget Senilai Rp 579 Ribu Siap Masuk e-Wallet Anda
-
5 Rekomendasi Serum Vitamin C Untuk Membuat Wajah Cerah Merona Harga Mulai Rp 20 Ribuan
-
Siapa Cepat Dia Dapat, Ini 3 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini
-
Raih DANA Kaget Hari Ini, Cuma Klik Link di Sini Langsung Dapat Saldo Gratis