Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Stephanus Aranditio
Rabu, 02 Maret 2022 | 14:26 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 yang dirawat oleh tenaga kesehatan (Nakes). [Istimewa]

SuaraJakarta.id - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Balitbangkes Kementerian Kesehatan mencatat sudah ada 15.148 kasus mutasi virus Covid-19 di tanah air yang termasuk dalam varian yang menjadi konsen dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Angka itu didapat dari pemeriksaan terhadap 19.554 spesimen dengan metode whole genome sequencing yang dilakukan Balitbangkes per 27 Februari 2022.

Varian B.1617.2 Delta masih menjadi varian yang paling banyak ditemukan sebanyak 8.463 kasus di 25 provinsi.

Namun, sebaran varian yang terbaru yakni B.1.1.529 Omicron mulai semakin banyak yakni sebanyak 6.580 kasus, mendekati kasus Delta.

Baca Juga: WHO Sebut 536 Warga Sipil Jadi Korban Perang Ukraina-Rusia, 136 Orang Tewas

Sebaran varian Omicron tercatat paling banyak di DKI Jakarta yakni sebanyak 4.829 kasus.

Kemudian disusul Jawa Barat dengan 710 kasus, Banten 469, Jawa Tengah 151, Jawa Timur 113, Papua 84, Bali 39, DI Yogyakarta 35, Sumatera Utara 26, Kep. Babel 16, Riau, 15, Kalimantan Timur 13, Kalimantan Tengah 12, Kalimantan Selatan 11, Sulawesi Utara 11, Lampung 11, Kepri 9, Sulawesi Selatan 8, Sumatera Selatan 5, Bengkulu 4, NTB 4, NTT 2, Kalimanatan Barat 2, dan Sulawesi Barat 1.

Sementara varian B.117 Alfa terdeteksi 83 kasus dan B.1351 Beta sebanyak 22 kasus.

Keempat varian ini dilabeli Varian of Concern (VoC) oleh WHO karena dapat mempengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas.

Baca Juga: Apa Itu Endemi? WHO Sebut Situasi Pandemi Covid-19 Tidak akan Benar-benar Hilang

Load More