SuaraJakarta.id - Dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Ratusan makam hampir memenuhi area pemakaman di TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Para tukang gali kubur pun saat ini sudah tak lagi merasa khawatir soal Covid-19. Selama dua tahun pandemi, mereka berjibaku menjadi garda terakhir.
Banyak hal yang dilalui. Setiap harinya, mereka harus menyaksikan kesedihan keluarga yang mengiringi jenazah pasien Covid-19 ke liang lahat, tapi hanya bisa melihat dari kejauhan.
Teguh (29), salah satu penggali kubur di TPU Jombang Tangsel mengaku, sudah jenuh dengan kondisi aktivitas pemakaman Covid-19. Namun, dia tetap bertahan lantaran hanya itu pekerjaan yang dapat dia lakukan.
Baca Juga: Dua Tahun Pandemi Covid-19, Ketua Satgas IDI Soroti Rekor Kematian Harian yang Sempat Tinggi
"Iya sudah dua tahun. Kalau ditanya jenuh, ya jenuh. Kita enggak ada liburnya, biasanya kita rolling dan libur. Kalau selama Covid ini enggak bisa libur," katanya ditemui di TPU Jombang, Rabu (2/3/2022).
Teguh pun mengingat, momen-momen saat dia dan penggali kubur lainnya kewalahan memakamkan jenazah Covid-19 saat terjadi peningkatan drastis pada 2021 lalu. Saat itu, Teguh cs harus standby hampir 24 jam.
"Pernah waktu itu nunggu jenazah dari Medan tapi KTP Tangsel. Kita pemakaman itu sampai jam setengah 6 pagi, terus jam 8 harus mulai lagi. Jadi istirahat itu ya cuma sebentar doang, malah enggak sempat istirahat," ungkapnya sambil mengenang masa paling melelahkan memakamkan jenazah Covid-19 itu.
Bapak satu anak ini menuturkan, penggalian kubur yang paling menguras tenaga adalah saat diguyur hujan. Ditambah, saat itu harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Mulai dari baju hazmat, masker, hingga sarung tangan.
"Makamin sambil hujan-hujanan. Tanah galiannya campur air, sepatu boots juga berat terisi air. Napas agak kesulitan karena pakai masker. Terus kalau cuaca lagi panas, pakai baju hazmat, enggak nyaman," bebernya.
Baca Juga: Sebelum Rudapaksa Bocah, Kuli Bangunan di Tangsel Campuri Minuman Korban dengan Obat
Beruntungnya, kata Teguh, selama dua tahun menjadi penggali kubur jenazah Covid-19, tak ada satupun dari mereka yang terpapar. Meski kadang kelelahan, tapi setelah melakukan antigen hasilnya negatif.
"Alhamdulillah selama makamin Covid enggak ada yang kena. Semua di sini enggak ada yang kena. Paling cuma kecapean doang, soalnya kan kita awal-awal lonjakan itu hampir 24 jam," katanya.
Tak hanya itu, Teguh juga harus menahan sabar ketika diminta pihak kelurga yang ingin buru-buru memakamkan jenazah yang sudah mengantre. Tak jarang, dia dan tukang lainnya kena semprot keluarga yang berduka.
"Keluhannya paling kayak keluarga enggak sabar mau makamin. Kan kadang kita ngantre banyak, banyak yang minta diduluin. Padahal sudah ada urutan antre masuk, kadang ada yang enggak ngerti, petugas yang dimarahi sama keluarga. Sering kena semprot. Dibilangin enggak ngerti, ya sudah. Kita tetap ikuti antrean, kasihan yang sudah datang duluan," paparnya.
Seiring berjalannya waktu, kini Teguh Cs mulai terbiasa dengan pekerjaanya itu. Menghabiskan waktu setiap hari di pemakaman, membuatnya tak lagi khawatir terhadap Covid-19.
Kini bahkan para petugas pemakaman tak lagi memakai APD ketat seperti sebelumnya. Mereka hanya mengandalkan masker saat melakukan prosesi pemakaman.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Ngopi Nggak Harus Mahal! Cek 3 Link Saldo DANA Kaget yang Bisa Bikin Kamu Cuan
-
Di Garasi UMKM yang Didirikan Mas Dhito, Wisatawan Asal California Antusias Melihat Seni Tari Lokal
-
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Lewat 9 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tumbuhkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Bekali 70 Usahawan Kreatif Naik Kelas di Depok
-
5 Rekomendasi Warna Cat Dulux Untuk Ruang Tamu Agar Terlihat Mewah