Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 08 Maret 2022 | 17:52 WIB
Wagub DKI Ahmad Riza Patria. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui sebanyak 10 lokasi di Jakarta ditetapkan rawan pergerakan tanah. Menurutnya dengan adanya hal ini, masyarakat jadi menyadari masalah di ibu kota cukup banyak.

Biasanya, Jakarta identik dengan permasalahan macet dan banjir. Namun, dengan adanya hal ini, maka pergerakan tanah juga harus menjadi perhatian.

"Ini menjadi perhatian kita harus lebih hati-hati. Di Jakarta ternyata bukan hanya masalah banjir, gempa, tapi pergeseran tanah juga," ujar Wagub Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Politisi Gerindra ini menyatakan pihaknya sudah memiliki panduan khusus untuk mengatasi masalah pergerakan tanah.

Baca Juga: 10 Lokasi di Jakarta Ini Rawan Pergeseran Tanah, Bisa Sebabkan Longsor hingga Kerusakan Rumah

Sejumlah pihak sudah diminta untuk meneliti masalah ini di lokasi yang dianggap rawan pergerakan tanah.

Ia juga menyebut pihaknya sudah bersiaga jika sewaktu-waktu pergeseran tanah terjadi. Petugas akan diterjunkan untuk memastikan keselamatan warga setempat yang menjadi korban.

"Kita akan antisipasi, ini kan sesuatu yang baru bagi DKI, jadi tetap jadi perhatian kita. Memang belum ada buku panduan terkait pergerakan tanah, yang ada baru terkait pengendalian banjir. Kalau memang dibutuhkan pengungsian, tempat-tempat sudah siap," pungkas Wagub Riza.

Sebelumnya, sebanyak 10 lokasi di Jakarta disebut rawan akan terjadi pergerakan tanah. Jika terjadi, bisa menyebabkan tanah longsor hingga kerusakan atau keretakan pada rumah warga.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Insyaf.

Baca Juga: Ada Proposal 4 Event Internasional di DKI Selain Formula E, Wagub Bersyukur Jakarta Dapat Kepercayaan

Insyaf menyebut data itu didapatkan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.

"Ada 10 lokasi yang memiliki potensi pergerakan tanah tersebut berada di dua kota administratif yakni, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur," ujar Insyaf saat dikonfirmasi, Selasa (8/3/2022).

Delapan lokasi rawan pergerakan tanah itu berada di Jakarta Selatan. Di antaranya Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

Sedangkan, di Jakarta Timur, lokasinya di Kramat Jati, dan Pasar Rebo. Insyaf menyebut seluruhnya masuk dalam kategori zona menengah rawan pergeseran tanah ketika turun hujan.

"Pada zona menengah ini pergerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan," jelasnya.

Karena dikhawatirkan akan menyebabkan longsor dan kerusakan atau keretakan rumah hingga korban jiwa, maka pihaknya sudah melakukan antisipasi. Para aparat setempat diminta memantau pergerakan tanah ketika hujan turun.

"Untuk itu diimbau para Lurah, Camat, dan masyarakat, di sekitar lokasi yang berpotensi, untuk tetap mengantisipasi adanya potensi pergerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," pungkasnya.

Load More