SuaraJakarta.id - Gelaran Operasi Patuh Jaya 2025 di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) tidak hanya menjaring ratusan pelanggar lalu lintas, tetapi juga mengungkap sebuah tren yang sangat mengkhawatirkan: mayoritas pelanggar adalah para remaja.
Dari ratusan pengendara yang ditindak, potret dominan yang tertangkap kamera adalah anak-anak muda yakni remaja yang abai terhadap keselamatan, terutama dalam penggunaan helm selama operasi patuh jaya.
Operasi Patuh Jaya 2025 yang digelar serentak ini menjadi cerminan nyata dari rendahnya kesadaran berlalu lintas di kalangan remaja di Tangsel.
Polres Tangerang Selatan, yang memimpin operasi ini, mendapati bahwa pelanggaran paling mendasar seperti tidak menggunakan helm menjadi "pemandangan" yang paling sering mereka temui.
Kepala Bagian Operasional (KBO) Satlantas Polres Tangsel, Iptu Herry Sulistyo, memaparkan data hasil penindakan yang telah dilakukan hingga Senin (21/7/2025). Total, ada 348 pelanggaran yang berhasil ditindak.
“Kami melakukan penindakan terhadap 348 pelanggaran, dengan rincian 107 pelanggar diberikan teguran dan 214 diberikan sanksi tilang,” kata Iptu Herry Sulistyo.
Pelanggaran Paling Umum: Abai Gunakan Helm
Dari total pelanggaran tersebut, sebanyak 153 di antaranya tertangkap melalui sistem tilang elektronik (ETLE) yang canggih dan teguran langsung di lapangan.
Ketika data tersebut dibedah lebih dalam, muncul sebuah fakta yang miris, terutama bagi para orang tua.
Baca Juga: Kepsek SD di Tangsel Terancam Dicopot, Minta Orang Tua Transfer Uang Seragam ke Rekening Pribadi
Pelanggaran tidak mengenakan helm berstandar SNI menjadi "juara" dalam daftar dosa para pengendara sepeda motor.
“Untuk roda dua, sekitar 182 pelanggaran terkait tidak menggunakan helm. Sisanya, 11 pelanggaran melibatkan pelanggaran rambu lalu lintas,” ujarnya.
Angka ini sangat signifikan, menunjukkan bahwa lebih dari separuh pelanggaran yang ditindak adalah bentuk pengabaian terhadap keselamatan kepala mereka sendiri.
Sementara itu, untuk pengemudi mobil, pelanggaran yang umum terjadi adalah mengabaikan rambu larangan parkir dan melanggar marka jalan.
Namun, benang merah dari semua pelanggaran ini tetap sama. “Rata-rata pelanggarnya juga masih usia remaja,” kata Herry, mengonfirmasi tren yang memprihatinkan tersebut.
Pendekatan Humanis dengan Penindakan Tegas
Berita Terkait
-
Kepsek SD di Tangsel Terancam Dicopot, Minta Orang Tua Transfer Uang Seragam ke Rekening Pribadi
-
Showroom BYD di Ciputat Tangsel Disegel Petugas, Diduga Terkendala Izin
-
Bengkel Motor di Ciputat Tangsel Kebakaran, Diduga Dipicu 'Puntung Rokok'
-
Mayat Pria Tanpa Identitas dengan Luka di Leher Gegerkan Bintaro Office Park
-
Jadi Sarang Prostitusi dan Miras, Bangunan Liar di Setu Tangsel Dibongkar
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
-
8 Mobil Niaga Bekas untuk Merintis Usaha dengan Harga di Bawah Rp 80 Juta, Cocok untuk UMKM
-
5 Fitur Bank Digital untuk Mengurangi Pengeluaran Tanpa Disadari bagi Pengguna Muda
-
Akselerasi Pembiayaan Digital, Kopra by Mandiri Hadirkan Fitur Kredit Agunan Deposito
-
Cek Fakta: Viral Klaim Siklon 97S Kepung Pulau Jawa, Benarkah Terjadi?