Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 09 Maret 2022 | 15:57 WIB
Harga cabai rawit merah di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, tembus Rp 100 ribu per kilogram, Rabu (9/3/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Harga cabai rawit merah semakin pedas setiap minggunya. Harganya mengalami kenaikan lagi menjadi Rp 100 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang sayur di Pasar Tomang Barat, Mei (45) mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah sejak 4 hari lalu.

Sebelumnya, kata Mei, harga cabai rawit merah dibanderol dengan harga Rp 80 ribu per kilogram.

"Hari ini sekilo Rp 100 ribu, sebelumnya Rp 80 sekilo. Sudah 4 hari Rp 100 ribu sekilo," ujar Mei saat ditemui di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Rabu (9/3/2022).

Baca Juga: Harga Cabai di Sejumlah Pasar Tradisional Makassar Merangkak Naik

Mei tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga bangan pangan itu. Ia menduga akibat telatnya pengiriman dan gagal panen dampak cuaca buruk.

Meski demikian, pasokan cabai dan bahan pangan lain di tempatnya masih tersedia.

"Pasokan mah ada terus. Mungkin pengiriman agak lambat, karena dari panennya agak kurang," ungkap Mei.

Selain cabai rawit merah, kenaikan harga juga terjadi pada cabai lainnya. Cabai merah besar contohnya yang sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram, naik Rp 20 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

"Cabai merah keriting Rp 60 ribu (per kilo), keriting hijau Rp 35 ribu (per kilo), rawit hijau Rp 50 ribu (per kilo)," jelas Mei.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Cabai di Pamulang Tangsel Makin Pedas, Tembus Rp 90 Ribu per Kilo

Sementara harga bawang masih dalam kategori normal. Mei menyebut, harga bawang merah Rp 50 ribu per kilogram, bawang putih kating Rp 40 ribu per kilogram, sementara bawang putih bulat saat ini Rp 30 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini secara tidak langsung berdampak pada pendapatan pedagang. Biasanya Mei dalm sehari bisa menjual 3 kg cabai rawit merah.

"Biasanya saya dalam sehari bawa cabai itu 3 kg dan habis, tapi pas naik kaya gini, 3 kg itu sisa," pungkasnya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More