Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rabu, 09 Maret 2022 | 20:36 WIB
Ilustrasi zakat metaerse. (Dok: Baznas)

SuaraJakarta.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan untuk menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada Ramadhan 2022 kepada lebih dari 265 ribu mustahik. Penyaluran ZIS ini dikemas dalam 13 program unggulan yang diselenggarakan sepanjang Bulan Ramadan.

Ketua Baznas RI, Noor Achmad MA mengatakan, ada 13 program yang telah disiapkan untuk Ramadan tahun ini, di antaranya Paket Logistik Keluarga, Bank Makanan, Renovasi Rutilahu, Bedah Musholla, Teras Sehat Pesantren, Penyaluran Zakat Fitrah, Pembiayaan Mikro, Sapa Mustahik, Beasiswa Persiapan Kedinasan, pemberdayaan bengkel Z-Auto, Respons Darurat Mustahik, Pemberian Usaha ZChicken, Pembiayaan Mikro, dan Program ZMart.

"BAZNAS juga akan menjalin kerja sama program Ramadhan dengan King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dalam bentuk penyaluran sembako. Bukan hanya ekonomi, dunia pendidikan kita juga mendapat kabar baik. Yaitu dengan peluncuran program 17 ribu beasiswa kerja sama BAZNAS dan BUMN. Alhamdulillah," kata Noor pada Rabu, (9/3/2022)

Selain itu, Baznas juga menargetkan akan menghimpun zakat umat pada Ramadhan 2022 sebesar Rp300 miliar. Sementara untuk tingkat nasional, Baznas memiliki target dapat mengumpulkan zakat sebesar Rp7 triliun.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Kapan Waktu Membaca Doa Terbaik

"Kami berharap target itu dapat tercapai. Apalagi penghimpunan zakat Baznas terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini tentu tak lepas dari rasa saling tolong menolong dan saling memberi yang telah tertanam di masyarakat kita, terlebih saat bulan suci Ramadhan," kata Noor.

Guna mewujudkan target yang dicanangkan, Baznas terus melakukan inovasi guna memberi kemudahan untuk masyarakat menunaikan zakatnya. Kini Baznas makin melebarkan sayapnya, dengan menjalin kerja sama bersama berbagai platform dan ritel. Upaya digitalisasi terus didorong Baznas demi mengoptimalkan kemudahan berzakat bagi masyarakat di mana pun berada.

"Semakin mudah masyarakat menunaikan zakatnya, maka kami yakin semakin tinggi pula penghimpunan zakat Baznas. Hal itu juga akan berdampak baik kepada semakin banyak asnaf yang mendapatkan manfaat zakat," kata Noor.

Selain itu, pada tahun ini, Baznas juga mengeluarkan berbagai inovasi baru. Salah satu yang terbaru adalah layanan konsultasi zakat melalui dunia metaverse. Muzaki akan diajak menyelami pengalaman baru dalam berinteraksi dengan petugas layanan, khususnya dalam berkonsultasi terkait zakat dan kemudahan pembayaran ZIS di Baznas.

Inovasi baru lainnya yakni mengoptimalisasi pengelolaan layanan muzaki secara nasional melalui Baznas daerah. Program ini akan fokus pada layanan omnichannel dan notifikasi pada 100 Baznas daerah. Layanan omnichannel atau muzaki care platform ini mengintegrasikan pesan dari beragam kanal (email dan WhatsApp) berada pada satu dashboard. Adapun Layanan notifikasi WhatsApp merupakan pelayanan notifikasi penerimaan ZIS yang akan dikirimkan oleh Baznas berisi doa ZIS dan link untuk Bukti Setoran Zakat.

Baca Juga: Ketersediaan Daging dan Bahan Pangan Pertanian di Lamongan Jelang Ramadan dan Lebaran Tahun Ini Masih Aman

"Baznas juga memiliki program baru bernama Interactive Voice Response (IVR) Ramadhan, yakni sistem panggilan suara otomatis dari nomor kantor Baznas, dengan durasi 1 menit yang akan dikirimkan kepada muzaki Baznas. IVR ini akan disampaikan kepada muzaki dalam dua waktu berbeda, yakni ketika sahur sebagai pengingat sahur dan penyampaian hadist sebelum adzan Magrib," kata Noor.

Noor menambahkan, ada pula private class yang ditujukan kepada muzaki Baznas yang ingin memperdalam membaca Al-Quran secara private dipandu oleh pengajar Baznas. Agar muzaki mengetahui ke mana zakatnya disalurkan, Baznas juga akan menyampaikan video berdurasi satu menit dan menyapa muzaki secara personal.

Baznas optimistis kesadaran berzakat berbagai lapisan masyarakat sangat membantu mereka yang membutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, serta dapat menyelesaikan masalah kemiskinan di Indonesia akibat dampak Covid-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.

Load More