SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan semua jenis sepeda melewati Jembatan Penyeberangan Sepeda (JPS) di kawasan Karet, Sudirman, Jakarta Pusat yang baru ia resmikan. Bahkan, sepeda pedagang minuman keliling alias starling juga dibolehkan lewat.
Jembatan ini dilengkapi fasilitas lift untuk para pesepeda yang ingin menyeberang di Jalan Sudirman. Anies mengatakan pihaknya tidak mengkhususkan jenis sepeda yang boleh melintas.
"JPO ini, lift yang bagus itu boleh dipakai untuk pengendara sepeda siapa saja baik yang menggunakan sepesa untuk mencari penghasilan pendapatan seperti misalnya berdagang (starling) ataupun yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi," ujar Anies di lokasi, Kamis (10/3/2022).
Ia juga menyebut pihaknya selalu berprinsip memberikan rasa kesetaraan pada masyarakat dalam setiap program atau kebijakan yang dibuat.
Menurutnya hal ini sudah diterapkan di banyak fasilitas umum seperti angkutan massal.
"Faasilitas umum dibangun untuk membangun perasaan kesetaraan, itu masuk ke dalam MRT tidak ada ruang VIP tidak ada ruang ekonomi. Naik Transjakarta tidak ada tempat berdiri VIP atau tempat berdiri ekonomi jalan di trotoar tidak ada jalur VIP jalur ekonomi," jelasnya.
Anies menyatakan masyarakat kalangan apapun bisa menggunakan fasilitas ikonik berkonsep kapal phinisi ini.
Namun, ia mengingatkan para pengguna agar menjaga jembatan ini bersama dan tidak menyalahgunakannya.
"Memang ini digunakan untuk menyebrang tidak dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang lainnya tidak ada pembatasan jenis sepedanya ataupun profesi yang boleh menggunakannya," pungkasnya.
Baca Juga: Anies Resmikan Jembatan Penyeberangan Berkonsep Kapal Pinisi: Dulu JPO Ini Sangat Memprihatinkan
Mantan Mendikbud itu juga menjelaskan JPO-JPS tersebut dibangun dengan konsep modern, dilengkapi anjungan bertema Kapal Phinisi dan galeri apresiasi yang didedikasikan untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan tenaga medis dalam menangani pandemi Covid-19.
"Untuk mengekspresikan rasa hormat kita, penghargaan kita kepada para tenaga medis yang telah menjadi pertahanan terakhir kita, untuk menyelamatkan sesama. Sebagian dari mereka telah berpulang, dan nama-nama mereka dipatri permanen di tempat ini," katanya.
Diketahui, JPO yang menyerupai Kapal Phinisi merupakan hasil kolaborasi yang dimotori dengan tujuan menghadirkan wajah baru Jakarta di ruang publik, sekaligus menjadi ruang ketiga bagi warga Jakarta di simpul utama aktivitas bisnis.
JPO/JPS ini berdesain unik karena ada dua jembatan lurus dan melengkung yang menghubungkan Jalan Jenderal Sudirman arah Blok M dan Monas. Selain itu, JPO/JPS sudah terintegrasi dengan halte TransJakarta Karet.
Di samping itu, terdapat fasilitas lift pada JPO yang diperuntukkan bagi kelompok masyarakat disabilitas, lansia, ibu hamil dan sepeda. Fasilitas lainnya adalah sensor beban, CCTV, Anjungan Pandang, serta Lampu Dekoratif dan Artistik (RGB Futuristik).
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Isu BPA di Galon Air Dipatahkan: Pakar Pastikan Aman untuk Semua, Termasuk Ibu Hamil
-
Kapan Bantuan Subsidi Upah Tahap 2 Cair? Ini Penjelasan Menaker
-
41 Napi Jakarta Berisiko Tinggi Dibuang ke Nusakambangan, Ini Alasannya
-
Rezeki Awal Minggu: Klaim DANA Kaget Rp336 Ribu Sekarang, Semua Bisa Dapat
-
Industri Tekstil Nasional di Ujung Tanduk? Pengusaha Minta Tolong ke Purbaya