SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membuat tarif integrasi antarmoda transportasi di ibu kota. Nantinya untuk bisa menaiki MRT, LRT, dan TransJakarta hanya perlu satu kali bayar sebesar Rp 10 ribu.
Rencana ini pun dikritisi oleh DPRD DKI. Pasalnya, untuk integrasi tarif ini, nantinya diperlukan subsidi transportasi yang dananya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Selain itu, pengguna transportasi umum di Jakarta tidak hanya warga DKI saja. Banyak warga dari daerah sekitar yang menaikinya untuk keperluan bekerja dan lainnya.
Menanggapi kritik DPRD, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tidak bisa pilih-pilih dalam membuat kebijakan. Apalagi program transportasi selalu berkaitan dengan wilayah aglomerasi, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
"Terlepas yang menikmati tidak semua warga Jakarta, ya kita ini sebangsa dan setanah air tidak bisa dipilah-pilah. Semua yang menggunakan transportasi publik di Jakarta, siapapun latar belakang daerahnya, profesinya, semua diperlakukan sama," ujar Wagub DKI di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/3/2022).
Selain itu, Riza mengatakan, sistem transportasi di banyak kota besar selalu disubsidi oleh Pemerintah setempat. Rencana melakukan integrasi tarif merupakan program yang lumrah.
Ia pun menyatakan untuk mewujudkan kebijakan ini pihaknya akan melakukan kajian yang matang. Pelayanan terbaik akan tetap diberikan meskipun tarifnya jadi lebih murah.
"Kami sedang mencari formula yang terbaik agar mengurangi subsidi tetapi tetap memberikan pelayanan terbaik masyarakat," pungkas Wagub DKI.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan tarif integrasi antarmoda transportasi di Jakarta yang terdiri dari moda TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta melalui JakLingko senilai Rp 10.000 dengan tarif per moda yang ada saat ini masih tetap berlaku.
"Untuk tarif integrasi tiga moda di Jakarta yaitu TransJakarta, LRT dan MRT itu diusulkan sebesar Rp 10.000, sementara untuk masing-masing moda pada saat tarif bundling ini berlaku, itu tetap sama, artinya tak ada kenaikan tarif untuk semua moda jika naik satu moda saja," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/3/2022).
Syafrin menyebutkan angka ini berdasarkan kajian tingkat kemauan untuk bayar (willingness to pay/WTP) dan kemampuan untuk bayar (ability to pay/ATP) yang menjadi pedoman untuk menetapkan tarif integrasi.
Berdasarkan kajian itu, kemauan warga khususnya yang berpenghasilan rendah untuk membayar keseluruhan moda transportasi terlepas dari jarak adalah sebesar Rp 4.917.
Dari hasil simulasi usulan paket tarif bundling, kata Syafrin, yang sudah mendapat rekomendasi dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), yaitu untuk tarif integrasi tiga moda di Jakarta sebesar Rp 10.000 dengan rincian biaya per perjalanan Rp 2.500 atau Rp 250 per kilometer.
Syafrin mengatakan tarif integrasi antarmoda transportasi umum di Jakarta tersebut direncanakan diputuskan pada Maret 2022 ini.
"Sesuai timeline tarif integrasi (diputuskan) mulai Maret ini, karena seluruh perangkat sudah siap," kata Syafrin.
Berita Terkait
-
Klaim Tak Dapat Proyek Selama Dua Tahun Menjabat, Wagub DKI Pilih Saran Istri Ikut MLM Demi Dana Pensiun
-
Curhat Ahmad Riza Patria, Dua Tahun Jabat Wagub DKI: Harta Nggak Tambah, Malah Diomelin, Pak
-
Curhat Wagub Riza Di Depan Petinggi KPK: Harta Tak Nambah Setelah 2 Tahun Menjabat, Disuruh Istri Ikut MLM
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Terkini
-
DKI Jakarta Krisis Anggaran, Pemerintah Ajak Warga Ikut Bangun Kota
-
Mas Dhito Tak Menduga, Bekal Ini Tetap Jadi Idola Jamaah Haji Kediri
-
Monitor 4K vs Full HD: Bongkar Tuntas Mana Lebih Worth It untuk Kerja dan Editing
-
Dana Segar BPJS Ketenagakerjaan Cair Tanpa Resign, Solusi DP Rumah dan Siapkan Pensiun Dini
-
Lomba 17 Agustus Anti Mainstream di Ruang Kantor Sempit, Tetap Maksimal Walau Minimalis