Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 05 April 2022 | 21:00 WIB
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Suara.com/Tio)

SuaraJakarta.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dinyatakan tak terbukti melanggar kode etik maupun tata tertib terkait menggelar rapat paripurna interpelasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Keputusan ini disampaikan Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta setelah melakukan pengusutan atas laporan terhadap Prasetyo. Hasilnya, BK memutuskan Prasetyo tidak melanggar kode etik.

Hal tersebut diketahui berdasar surat keputusan yang dikeluarkan oleh BK DPRD DKI kepada Prasetyo pada tanggal 14 Maret 2022 lalu. Sebelumnya, Prasetyo sempat diminta keterangan dalam sidang yang digelar BK di gedung DPRD.

"Menyatakan terlapor tidak terbukti melanggar tata tertib dan kode etik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian bunyi surat keputusan tersebut, dikutip Selasa (5/4/2022).

Baca Juga: Pemeriksaan BK Rampung, Ketua DPRD DKI Prasetio Tak Bersalah Gelar Rapat Paripurna Interpelasi Anies

Mengenai surat tersebut, Anggota BK DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan pun membenarkannya.

"Iya betul," ucap August saat dikonfirmasi.

Prasetyo dilaporkan karena memasukan agenda interpelasi untuk digelar dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus). Setelah ditelusuri, tindakannya tersebut dianggap tidak bersalah.

"Khusus pemenuhan asas kolektif kolegial, saya sampaikan bahwa berdasarkan uraian Ketua DPRD DKI Jakarta (Teradu) bahwasanya beliau sudah terapkan dengan cara menghubungi para Wakil ketua/Pimpinan lainnya terkait mau dilakukannya Rapat Bamus," tuturnya.

"Adapun terkait 'penambahan' agenda di tengah rapat sesuatu yang lazim apalagi disetujui oleh para peserta rapat," tambahnya menjelaskan.

Baca Juga: Pilpres 2024 Memanas, Pengamat Bongkar Modal Anies Baswedan Jadi Capres

Berikut adalah rekomendasi dari BK DPRD DKI berdasarkan amar putusan:

1. Meminta kepada pimpinan DPRD senantiasa memperkuat prinsip kolektif kolegial yang disebutkan dalam tata tertib DPRD Jakarta Nomor 1 Tahun 2020 pada bab 1 ketentuan umum pada pasal 1 poin 20 dan 21 serta pasal 85.

2. Meminta Pimpinan dan anggota DPRD untuk mematuhi dan menghormati kode etik DPRD Pasal 12 tentang Hubungan antar Anggota DPRD yaitu memelihara, dan memupuk hubungan kerjasama yang baik antar sesama anggota DPRD, saling mempercayai menghormati menghargai membantu dan membangun saling pengertian antar sesama anggota DPRD menjaga keharmonisan hubungan antar sesama anggota DPRD.

3. Meminta kepada pimpinan DPRD untuk melaksanakan revisi terhadap tata tertib DPRD Nomor 1 Tahun 2020 karena ditemukan beberapa aturan yang saling bertentangan serta tidak sesuai dengan rujukan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2018.

4. Meminta kepada Pimpinan dan anggota DPRD untuk memahami tata tertib DPRD sekaligus meminta Sekretariat Dewan untuk membagikan buku tata tertib

5. Meminta kepada Pimpinan dan Anggota DPRD untuk tidak secara mudah dalam membuat laporan atau pengaduan kepada Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta.

Load More