SuaraJakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan warga yang tinggal di atas lapisan tanah dan bebatuan yang miring atau menonjol ke arah luar untuk lebih waspada saat musim hujan karena rawan longsor.
"Adanya lapisan tanah atau batuan yang miring ke arah luar," kata Kepala BPBD DKI Isnawa Adji saat menyampaikan lima ciri tanah rawan longsor selama musim hujan di Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Selain itu, ciri kedua yakni adanya retakan tanah yang membentuk tapal kuda, selanjutnya adanya rembesan air pada lereng.
Ciri keempat, adanya pohon dengan batang yang terlihat melengkung dan kelima, perubahan kemiringan lahan yang sebelumnya landai menjadi curam.
Untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor, BPBD DKI mengimbau masyarakat, terutama yang berada di sekitar kawasan kali atau sungai untuk tidak membangun rumah di atas atau bawah atau di bibir tebing.
Kemudian, lanjut dia, tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai, tidak menebang pohon di sekitar lereng, dan menghindari untuk pembuatan kolam atau sawah di atas lereng.
Tanah longsor, kata dia, bisa terjadi karena berbagai macam pemicu seperti curah hujan, gempa bumi, erosi hingga aktivitas manusia.
Isnawa menambahkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan informasi potensi gerakan tanah di Jakarta setiap bulan melalui analisa data curah hujan yang dikeluarkan oleh BMKG, yang kemudian disadur oleh BPBD DKI untuk diinformasikan ke masyarakat.
"Sepanjang tahun 2017 hingga 2021 terdapat total sebanyak 57 kejadian tanah longsor yang tersebar di berbagai lokasi di Jakarta," ujar Isnawa.
Baca Juga: Detik-detik Petani Berusia 73 Tahun di Garut Selamat Usai Terseret Longsor
Lebih lanjut, Isnawa mengatakan, mayoritas kejadian tanah longsor terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi pada lokasi yang berada di sekitar kali atau sungai.
Tanah longsor, kata dia, paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 34 kejadian dan Jakarta Timur (21 kejadian).
Adapun untuk detail wilayah kelurahan yang paling banyak terjadi yakni di Srengseng Sawah sebanyak enam kejadian dan Ciganjur sebanyak empat kejadian. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Berapa Kerugian Negara di Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina? Ini Kata KPK
-
Siswa Sekolah Rakyat Dibekali 6 Bahasa Asing
-
Sakit Pinggang Menyerang Anak Muda? Fisioterapis Beberkan Cara Ampuh Mengatasinya!
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Orang Toraja Jatuh Miskin Karena Pesta, PMTI: Kami Terluka
-
Kenapa Donald Trump Ancam Serang Nigeria Dengan Kekuatan Militer?