SuaraJakarta.id - Korban ledakan gas LPG 3 kilogram di salah satu warung makan di kawasan Tambora Jakarta Barat (Jakbar) hingga kini masih mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta.
Kapolsek Tambora Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan, dua di antaranya mengalami luka bakar hingga 80 persen. Sementara tiga lainnya mengalami luka bakar ringan.
“Kejadian tersebut terdapat lima orang korban luka bakar. 2 orang luka bakar 80 % di rawat di RS Tarakan dan tiga orang luka bakar ringan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4/2022).
Perempuan yang akrab disapa Ocha ini mengatakan, kejadian bermula pada Rabu (6/4/2022) sekitar pukul 23.30 WIB.
Saat itu, menurut keterangan saksi Evi Widianingsih yang kebetulan tinggal di lokasi kejadian, sempat mendengar teriakan dari bawah.
Evi yang berada di lantai dua rumah tersebut langsung turun ke tangga untuk melihat. Ia melihat salah satu korban bernama Nur, sudah menenteng tabung gas 3 kilogram ke kamar mandi. Melihat kejadian tersebut, Evi kemudian berlari lagi ke atas dan memeluk anaknya.
"Ibu E ini menemani tidur anak nya yang baru berumur 6 tahun, tiba tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras dan dia tidak berani turun ke bawah," jelasnya.
Usai ledakan, Evi berlari ke balkon lantai dua karena takut di bagian bawah rumahnya sudah sempat terbakar. Evi dibantu warga turun menggunakan tangga bersama anaknya yang masih kecil.
Sebelumnya diberitakan, satu tabung gas LPG 3 kilogram meledak di Jalan Pengapuran II Tambora Jakbar pada Rabu (7/4/2022) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Diketahui ledakan itu berasal dari warung makan khas Tegal (Warteg).
Baca Juga: Tabung Gas 3 Kilogram di Tambora Meledak, Lima Penghuni Warteg Alami Luka Bakar
Seorang warga sekitar, Supratman (67) mengatakan, sedikitnya ada lima korban luka bakar akibat ledakan gas tersebut. Satu di antaranya menderita luka bakar hingga 90 persen.
“Saya sampai sini, yang korban yang ini keluar sudah telanjang. Satu orang 90 persen di bawa ke rumah sakit,” ujarnya, di Tambora Jakarta Barat, Kamis (7/4/2022).
Supratman mengaku kurang mengetahui pasti kronologis bisa terjadi ledakan tabung gas tersebut. Ia mengemukakan, saat kejadian sedang bersama warga lainnya berada di Pos RT yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
Saat itu terdengar dentuman keras yang berasal dari rumah makan tersebut.
“Saya kebetulan ada giat di pos. Saya terus terang aja taumya dari sana meledak baru saya merapat,” ugkapnya.
Saat peristiwa nahas tersebut, kondisi warung makan sedang tutup. Supratman menduga, di dalam warung sedang memasak untuk santap sahur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ngeri! Bus Transjakarta Hantam Bangunan di Cakung, Penumpang dan Warga Terluka
-
Jumat Berkah Banjir Rezeki: Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Disini Ada Saldo Rp 149 Ribu
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?