Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 13 April 2022 | 21:10 WIB
Dhia Ul Haq, pengeroyok Ade Armando saat aksi 11 April di depan Gedung DPR. (ist)

SuaraJakarta.id - Selain menjadi mubaligh atau penceramah pengganti di majelis, Dhia Ul Haq—pengeroyok Dhia Ul Haq—ternyata berprofesi sebagai ojek online (ojol).

Hal itu diakui oleh Dhia saat akan diamankan oleh pihak kepolisian di salah satu pesantren di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (13/4/2022).

Dhia bukan pengajar atau pun santri di pesantren yang menjadi tempat penangkapannya. Dhia mengaku kepada petugas sebagai ojol.

"Dia ojol, buat nafkahin dirinya. Mata pencahariannya. Cuma kata dia jarang narik, dia sendiri yang cerita sebelum dibawa polisi. Saya juga baru tahu itu," kata pengurus pesantren yang minta namanya tak disebutkan kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Rabu (13/4/2022).

Baca Juga: Ponpes Bantah Dhia Ul Haq Pengeroyok Ade Armando Merupakan Guru Ngaji: Mubaligh Pengganti

Menurutnya, Dhia sempat mengklaim sebagai salah seorang aktivis. Tetapi, pihak pesantren tak pernah tahu aktivis seperti apa yang ditekuni oleh Dhia Ul Haq.

"Dia memang aktivis, tapi nggak tahu aktivis apa, korban politik aja. Entah sekadar buat euforia atau lainnya, nggak tahu apa yang diharapkan," ungkapnya heran.

Meski tak terlibat di pesantren, Dhia Ul Haq terlibat dalam aktivitas majelis ta'lim yang dimiliki oleh orang yang sama pemilik pesantren dan yayasan itu menjadi salah satu penceramah dan aktif menjadi MC ketika ada kegiatan besar.

Baik pihak pesantren atupun yayasan serta majelis, sudah sering melarang Dhia untuk ikut-ikutan dalam aksi demonstrasi. Dikhawatirkan akan menimbulkan aksi anarkisme.

"Cuma ya gitu, demo ya sering. Kita tuh sudah berkali-kali (kasih tahu) jangan demo. Tapi ya kita nggak bisa nyetir manusia seutuhnya. Dia punya pikirannya sendiri di luar," paparnya.

Baca Juga: Dhia Ul Haq, Pengeroyok Ade Armando Dibekuk di Pesantren Serpong, Ponpes: Ada Kesepakatan dengan Petugas

Sebelumnya diberitakan, pihak pondok pesantren angkat suara soal penangkapan Dhia Ul Haq, salah satu tersangka pengeroyok Ade Armando, di Serpong, Tangsel.

Salah seorang pengurus pesantren, membenarkan bahwa Dhia Ul Haq diamankan di pesantren. Tetapi, tersangka tidak tinggal menetap di pesantren.

"Dia datang ke pesantren untuk minta maaf ke pemilik pesantren," katanya kepada SuaraJakarta.id, Rabu (13/4/2022).

Pengurus tersebut menyebutkan, Dhia Ul Haq ditangkap oleh pihak kepolisian sekira pukul 02.30 WIB dini hari. Tersangka sengaja datang untuk meminta maaf.

"Dia itu kemari anaknya ke sini bukannya dia dari sini, dia hanya minta izin ke gurunya. Dia datang kemari mau nyerahin diri, ketidaknyamanan yang dia buat itu mengganggu habib dan menganggu jalannya aktivitas pesantren di sini," ungkapnya.

Sebelum ditangkap, Dhia Ul mengaku akan menyerahkan diri sehari setelah demo.

Tetapi, Dhia ketakutan lantaran membaca berita soal pengeroyokan Ade Armando saat demo 11 April 2022 menjadi trending topic.

"Kenapa ditangkapnya di pesantren? Ya karena ada kesepakatan dengan petugas. Dia mau menyerahkan diri tapi mau minta izin dan minta maaf ke gurunya. Dia ngerasa bersalah," ungkapnya.

"Dia mau nyerahin diri dari pagi. Tetapi karena beritanya heboh banget, terus katanya dia orang utama atau apalah, dia ngerasanya orang kedua, bukan orang pertama yang mukul," sambungnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More