SuaraJakarta.id - Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kabupaten Tangerang menemukan banyak makanan rusak dan kedaluwarsa pada parsel Lebaran.
"Secara umum banyak produk yang rusak, kedaluwarsa dan tak memiliki izin edar atau ilegal," kata Kepala Loka POM di Kabupaten Tangerang Wydia Savitri kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com.
Wydia menerangkan, masih banyaknya parsel Lebaran kedaluwarsa dan ilegal lantaran masih minimnya monitoring yang dilakukan oleh pihak distributor atau pengelola swalayan atau retail.
Hal itu, kata Wydia, berdasarkan hasil temuan intensifikasi pangan yang dilakukan sejak awal Ramadhan hingga pekan lalu.
Baca Juga: Viral, Emak-Emak Pengutil Emas di Pasar Cisoka Tangerang Dibekuk, Beraksi Pakai Pajero Sport
"Kalau produk tanpa izin edar, nah ini sepertinya sarana distribusi belum menerapkan sistem keamanan dan mutu pangan untuk selalu cek produk yang dibeli atau diterima sudah terdaftar atau belum," ungkap Wydia.
"Untuk produk kedaluwarsa, ya sama monitoring terhadap produknya kurang memadai. Dari temuan memang banyak makanan kalengan yang rusak. Ada juga yang bocor. Jadi ya lebih kepada kurangnya monitoring dan sistem pengawasan internal," sambung Wydia.
Wydia menuturkan, produk parsel kedalwursa itu banyak ditemui saat sidak di sejumlah distributor dan pusat perbelanjaan di Balaraja, Cikupa dan Kelapa Dua.
Selain intensifikasi pada parsel lebaran, pihaknya juga melakukan tes cepat kandungan zat berbahaya pada sejumlah sampel takjil puasa. Hasilnya, masih terdapat mie kuning yang mengandung formalin.
"Dari 20 sampel yang diuji, 19 sampel memenuhi syarat dan 1 sampel tidak memenuhi syarat. Diduga mengandung formalin pada sampel mie kuning," ujarnya.
Baca Juga: Kenalin Nih Mels Amalia, Pebalap Wanita di Street Race BSD Tangerang: Pacu Adrenalin dan Healing
Wydia meminta masyarakat yang berbelanja bahan pangan untuk lebih pintar dalam membeli produk pangan. Selain kandungan zat kimianya, juga harus teliti soal tanggal kedaluwarsa pangan.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Buntut Kisruh Apdesi Vs Said Didu, Mendes Yandri Soesanto Ingatkan Kades Tak Cawe-cawe Pembebasan Lahan
-
Sadis! Bocah 10 Tahun Disetrum, Dicekoki Miras dan Dibanting di Pabrik Padi, 3 Tersangka Diringkus!
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
-
Said Didu Tolak Mediasi dengan Apdesi: Apanya yang Dimediasi
-
Bakal Cabut Laporan, Apdesi Siap Selesaikan Perkara Said Didu Lewat Jalur Musyawarah
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja
-
Gelar Ziarah dan Tabur Bunga, Pemkab Kediri Ajak Warga Teladani Sikap Kepahlawanan