Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 26 April 2022 | 14:07 WIB
Pemudik mulai memadati area keberangkatan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (26/4/2022). [Suara.com/Okto Rizki Alpino]

SuaraJakarta.id - Selvia (45) calon pemudik yang hendak berangkat ke Lampung menggunakan bus dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, memilih mudik lebih awal agar dapat lebih lama berada di kampung halaman.

Menurutnya, setelah dua tahun sejak 2020 tidak bisa pulang kampung, membuat ia rindu dan ingin berlama-lama di kampung halaman. Penyebab ia tidak dapat pulang kampung dia tahun lalu pandemi Covid-19 masih merajalela.

"Pilih pulang kampung sekarang karena alasan anak-anak sudah libur sekolah, biar di kampung juga lebih lama dan yang terutama karena dua tahun enggak pulang karena kemarin kan Covid-19 masih tinggi," ujarnya di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, (26/4/2022).

Meski harga tiket mengalami kenaikan, hal itu tak mengurungkan niat Selvia untuk pulang kampung. Kenaikan harga tiket bus menuju Lampung, masih terjangkau.

Baca Juga: Pemprov DKI Berangkatkan 630 Motor Mudik Gratis ke Pulau Jawa

"Iya harga tiketnya naik sampai Rp 350 ribu. Tapi Alhamdulillah yang penting tahun ini bisa pulang kampung kumpul sama keluarga besar," ucapnya.

Pantauan di lokasi, ruang tunggu keberangkatan calon penumpang di Terminal Kampung Rambutan sudah mulai ramai dipadati pemudik.

Deretan bus AKAP lintas Sumatera dan Jawa pun sudah berbaris rapi siap untuk mengantarkan pemudik menuju kampung halaman.

Kepala Terminal Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni mengatakan pada H -6 Lebaran, Selasa (26/4/2022) mulai terjadi lonjakan pemudik.

Lonjakan terjadi sejak tanggal 23 April 2022 dengan kenaikan jumlah penumpang mencapai 1.000 orang.

Baca Juga: Puncak Keberangkatan Pemudik Di Stasiun Pasar Senen Diprediksi Mulai Rabu Besok

"Terminal Kampung Rambutan penumpang favorit ke Sumatera, Padang, Palembang dan Lampung. Puncak keberangkatan pemudik sendiri diprediksi terjadi pada H-3 atau H-4 lebaran," tuturnya.

Kontributor : Okto Rizki Alpino

Load More