Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 06 Mei 2022 | 21:25 WIB
Ilustrasi pemakaman di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. [Suara.com/Bagaskara]

SuaraJakarta.id - Tiap Perayaan Idul Fitri, ziarah makam menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia untuk menengok serta mendoakan anggota keluarganya yang telah wafat.

Momen tersebut pun ternyata menjadi rezeki sendiri bagi pembersih makam atau kuburan yang kerap hadir, seperti diungkapkan Naufal.

Anak berusia 11 tahun ini pun tak melewatkan momen lebaran untuk sekedar menjadi tukang bersih-bersih makam di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.

Bocah tukang bersih-bersih di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat pada Jumat (6/5/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman] 

Dalam sehari, saat lebaran hari pertama, Naufal mengaku, bisa meraup uang Rp1 juta dari hasil pekerjaannya membersihkan makam.

Baca Juga: Hukum Ziarah Kubur saat Lebaran Beserta Bacaan Doa Ziarah Kubur Lengkap

"Saya Lebaran pertama bisa dapat Rp1 juta. Hari kedua Rp300 ribu," katanya di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat pada Jumat (6/5/2022).

Ia mengungkapkan, pada setiap momen lebaran kerap menjadi pembersih kuburan dadakan bersama rekan sebayanya di TPU Tegal Alur. Makam-makam yang ada di sana, ia sapu dan bersihkan. Selain itu, rumput makam pun disiram agar terlihat subur.

Untuk pekerjaannya tersebut, Naufal mengaku tidak mematok tarif pasti. Ia hanya mendapatkan upah dari para peziarah secara sukarela.

"Di sini kerjanya nyiram kuburan, sama ngebersihin rumput, manggilin ustad, manggilin tukang pacul, bantu nyariin kuburan juga bloknya berapa. Orang yang kita bantu biasanya ngasih Rp 5.000 sama Rp10.000, Paling gede Rp50.000," jelasnya.

Naufal mengaku telah menjalankan pekerjaan musiman ini selama lima tahun. Tentu ada suka duka yang ia peroleh selama menjalani pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih makam. Naufal pernah mendapat kabar duka, saat ia sedang bersih-bersih makam.

Baca Juga: Idul Fitri di Banyumas Diwarnai Ziarah Kubur, Taman Makam Pahlawan Ramai Peziarah Usai Saat Id

"Lagi nyiram, dikasih tau kalo nenek meninggal," katanya.

Sementara itu, Indra (16) mengaku, lebaran saat Pandemi Covid-19 hanya bisa bekerja di blok pemakaman non-covid. Sementara blok pemakaman covid ditutup dan digaris polisi.

"Kalau selama Corona itu kita bisa nyiram, tapi di blok khusus non covid. Yang (blok) covid dijagain polisi, sama digaris polisi juga," katanya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More