SuaraJakarta.id - Menjadi sopir bus bagi Maryanto bukan sesuatu yang baru. Pria berusia 64 tahun ini sudah 40 tahun menikmati asam garam menjadi sopir bus antarkota antarprovinsi.
Kini Maryanto menjadi salah satu juru mudi PO Bus New Shantika yang menyusuri rute Jakarta-Jepara. Tak terkira banyak pengalaman yang dilakoninya selama menjadi pengemudi bus.
Mulai dari menolong orang yang melahirkan hingga menemui penumpang yang meninggal di dalam bus pernah dirasakannya.
"Kalau sampai perampokan nggak ada, tapi kalau orang yang lahiran di dalam bus saya pernah nemuin. Orang yang meninggal juga pernah," katanya, di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (7/5/2022).
Saat itu, Maryanto harus memutar setir menuju ke rumah sakit. Setelah penumpangnya mendapat pertolongan dari pihak rumah sakit, barulah ia kembali melanjutkan perjalanan.
"Ya, kita bantu bawa ke rumah sakit. Waktu itu dari Jakarta mau ke Jepara, pas di Kudus ada yang mau lahiran. Terus pas di Semarang juga pernah. Jadi sempat berhenti dulu ke rumah sakit. Abis itu lanjut lagi," jelasnya.
Berbicara kariernya menjadi juru mudi, Maryanto memulainya sejak usia 24 tahun. Ia mengingat, kali pertama menggeluti pekerjaan ini, kondisi jalanan masih lancar dan tidak sepadat seperti saat ini.
Pun saat itu, Maryanto bisa melakukan perjalanan 25 rit dalam sebulan.
Namun menginjak usianya yang sudah tak lagi muda, Maryanto hanya bisa melakukan perjalanan sebanyak 15 kali pergi-pulang dalam satu bulan.
Baca Juga: Gabut Gegara Terjebak Macet, Sopir Bus Ini Justru Bersihkan Mobil Orang Lain di Depannya
"Tapi kalau umuran saya sudah tua. Pas puasa sudah dapat 20 hari sudah istirahat saya. Nggak mau ngoyo," ungkapnya.
Maryanto, mengaku saat lebaran lalu tidak melalukan perjalanan. Ia memilih berkumpul dengan keluarga di Jepara. Ia baru mulai mengantar-jemput setelah H+2 Lebaran.
Meski begitu, Maryanto mengungkapkan, jika dalam perjalanan pada lebaran kali ini mengalami keterlambatan hingga lima jam.
Maryanto mengemukakan, biasanya tiba di Jakarta dari Jepara sekitar pukul 04.00 WIB. Namun karena kepadatan arus lalu lintas, ia baru tiba pukul 09.00 WIB.
"Jepara tuh 11 jam. Biasanya dari rumah makan, dari jam 22.00 WIB sampe sini jam 09.00 WIB pagi, biasanya jam 04.00 WIB pagi udah sampai, ada keterlambatan kurang lebih dari lima jam," katanya.
Namun hal tersebut tak membuatnya kapok, Maryanto mengaku masih ingin terus bekerja. Lantaran, ia sudah terlanjur mencintai perkejaannya sebagai sopir bus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
-
Dokumen Kependudukan Rusak atau Hilang Pasca Banjir Tangerang? Begini Cara Mengurusnya
-
5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik
-
Ukuran Tandon Air Ideal untuk Keluarga 4 Orang Dan Rekomendasi Merek Terlaris
-
5 Rekomendasi Bahan Atap Carport Rumah yang Tidak Panas dan Awet