Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 13 Mei 2022 | 15:01 WIB
Dokumentasi - Pedagang daging sapi menyiapkan daging pesanan pelanggan di salah satu los daging di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (26/2/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Harga daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, mengalami penurunan pasca Lebaran. Turunnya harga tersebut bukan karena terpengaruh wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak di sejumlah wilayah.

Salah satu pedagang, Ranta Wijaya mengatakan, harga daging sapi saat Lebaran sempat naik mencapai Rp 160 ribu per kilogram.

Kekinian harga daging sapi untuk kualitas super mencapai Rp 150 ribu per kilogram. Sedangkan kualitas biasa dibanderol Rp 140 ribu per kilogram.

"Ya memang habis Lebaran biasa turun, dari dulu juga begitu. Bukan karena ada penyakit itu (PMK). Karena di sini mayoritas dijual daging Sapi Bali dan Sapi BX (Brahman Cross)," ujar Ranta, dikutip dari Antara, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga: Kala Hepatitis Akut Mengintai di Tengah Bahaya Covid-19 yang Belum Usai

Ranta menegaskan bahwa penurunan harga daging sapi di Pasar Kramat Jati bukan dampak dari adanya wabah PMK yang mengganggu suplai dan distribusi daging sapi lokal.

Sementara itu, Wiya salah satu pembeli daging sapi di Pasar Kramat Jati berharap pemerintah meningkatkan pengawasan agar daging sapi yang dijual di pasaran berasal dari hewan sehat.

Meskipun Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta hingga kini belum menemukan kasus hewan ternak terjangkit PMK, namun antisipasi tetap perlu dilakukan.

"Ya ditingkatkanlah pemeriksaannya di tempat penampungan hewan. Karena saya sebagai pengusaha katering khawatir juga dengan itu," ujar Wiya.

Baca Juga: Penutupan Pasar Hewan di Singosari Malang Gegara Wabah PMK, Peternak Sapi Pasrah

Load More