Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 17 Mei 2022 | 21:01 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui awak media di Balai Kota Jakarta, Senin (21/3/2022). [ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna]

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat tidak membeli buku bajakan. Hal ini untuk menghargai hak cipta.

Wagub DKI juga menilai perlu diadakan satu gerakan agar masyarakat tidak membeli buku bajakan.

Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers jelang Kongres Asosiasi Penerbit Internasional (IPA) di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/5/2022).

"Perlu buat satu gerakan bersama di masyarakat untuk tidak membeli buku bajakan di pasar," kata Wagub DKI.

Baca Juga: Ulasan Buku Islam Rahmatan Lil Alamin, Mensyukuri Nikmat Tuhan

Riza mengakui tidak mudah melakukan gerakan tersebut.

Namun ia mengharapkan masyarakat memiliki pemahaman untuk tidak membeli buku murah hasil bajakan.

"Yang tak kalah penting adalah mari dukung aparat hukum untuk lebih jelas dan lebih tegas terhadap pembajak buku kalau perlu diberi hukuman yang lebih berat," ucapnya.

Riza mendorong Kongres IPA ke-33 yang diadakan pada 10-12 November 2022 di Jakarta, agar menemukan solusi soal memerangi pembajakan buku.

"Kami akan dorong melalui kongres di Jakarta termasuk mendorong pentingnya program yang lebih serius, konkrit terhadap kampanye dan gerakan antipembajakan," ujar Riza.

Baca Juga: Beredar Foto Disebut Buku Nikah Al Ghazali, KUA Akhirnya Angkat Bicara

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Jakarta Book City, Laura Bangun Prinsloo mengatakan, soal pembajakan buku harus ada edukasi kepada masyarakat terkait menghargai hak cipta.

Ia mengakui harga buku di Indonesia masih terbilang cukup mahal dengan mencermati kondisi ekonomi masyarakat kebanyakan di Tanah Air.

Namun, kata dia, beberapa negara misalnya di Malaysia yang memberikan kupon berhadiah buku kepada pelajar supaya harga buku lebih murah.

"Memang bukan satu hal gampang tapi ini menjadi topik pembahasan kongres IPA mengenai hak cipta dan bagaimana bisa belajar dari negara lain dalam menyikapi ini," tutur Laura.

DKI Jakarta menjadi tuan rumah Kongres IPA ke-33 yang akan dihadiri para anggotanya yang mencapai 86 organisasi penerbit dari 71 negara di dunia dengan melayani pasar diperkirakan mencapai 5,6 miliar.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung penuh penyelenggaraan acara dua tahunan itu termasuk dari sisi anggaran.

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Hikmat Kurnia mengatakan dipilihnya Jakarta menjadi tuan rumah mengingat Ibu Kota memiliki 5.600 perpustakaan, 1.240 penerbit dan 30 persen seluruh toko buku modern itu ada di Jakarta.

"Daya serap Jakarta untuk buku yang diterbitkan itu sekitar 40 persen," ungkapnya.

Load More