Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 30 Mei 2022 | 17:02 WIB
Suasana lokasi pembegalan HP dan motor di Jalan Meruya Selatan, Jakarta Barat, Senin (30/5/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Nasib malang dialami dua pemuda di Meruya Selatan, Jakarta Barat, Ronal Lumoa (21) dan Maulana Nofan (22). Keduanya jadi korban begal pada Sabtu (28/5/2022) pekan lalu.

Istri Ronal, Ruri (22) mengatakan, saat itu mereka sedang menikmati kopi di depan tempat tinggalnya yang juga merupakan tempat percetakan. Tetiba datang enam orang menghampiri.

Keenam orang tersebut menggunakan tiga sepeda motor jenis matic. Saat itu, para pelaku begal melintas dari arah Joglo. Kemudian saat melihat korban, pelaku memutar balik kendaraannya.

Saat di depan percetakan, dua pelaku langsung mengancam kedua korban dengan menggunakan senjata tajam, mirip celurit.

Baca Juga: Begal Lampung Tengah Berulah Belasan Kali, Menyerahkan Diri Minta Ditemani Anggota DPRD

"Nah kebetulan teman saya lagi bawa motor sama HP, sedangkan suami saya lagi megang HP saya, terus begal itu datang dikeluarin dah tuh sajamnya dia, celurit," kata Ruri saat ditemui di lokasi kejadian, di Jakarta Barat, Senin (30/5/2022).

Ruri mengatakan, salah seorang pelaku sempat mengalungkan celurit ke Maulana. Karena di bawah tekanan Maulana langsung menyerahkan HP dan kunci sepeda motornya yang bernomor polisi B 4156 SJE.

Dari 6 pelaku, kata Ruri, 2 diantaranya turun untuk menggasak barang berharga milik korban. Sementara 4 orang lainnya menunggu di atas motor.

"Satu lagi gituin motor, ngambil HP. Satu gituin celurit, sempat dikalungin celurit ke leher teman suami saya. Terus ya sudah, namanya sudah panik dia, akhirnya diserahin aja (HP dan kunci motor)," ungkapnya.

Ruri mengatakan, saat kejadian lalu lintas di sekitar sangat sepi. Hampir tidak ada kendaraan yang melintas.

Baca Juga: Sebelum Dikeroyok, Babinsa di Kota Makassar Diteriaki Begal

Sementara, ada saksi lain yang melihat, namun saksi tersebut hanya bisa melihat dan tidak ada yang berani memberikan pertolongan karena para pelaku membawa sajam.

"Ada sih satpam depan cuma, ngeliatin doang, sama tukang bakso sini. Ngeliatin doang gak berani ngejar, orang bawa senjata buat apa juga," katanya.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More