SuaraJakarta.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindarkan diri dari bahaya penularan cacar monyet atau monkeypox.
"Imbauannya tetap perilaku hidup bersih dan sehat. PHBS dengan cuci tangan, memakai sabun dan air mengalir sebelum makan menjadi penting," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat ditemui, Senin (30/5/2022).
Di sisi lain, Dinkes DKI dan Kementerian Kesehatan terus memantau kasus cacar monyet terkonfirmasi dari 12 negara nonendemik.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan vaksin cacar (smallpox) masih efektif untuk menangkal risiko penularan cacar monyet (monkeypox) pada manusia.
"Sekitar 85 persen vaksin cacar masih bermanfaat untuk menangkal cacar monyet," kata Mohammad Syahril dalam kesempatan sebelumnya.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, vaksin cacar merupakan vaksin pertama yang berhasil memberikan perlindungan di dalam tubuh terhadap serangan infeksi virus patogen. Vaksin ini ditemukan oleh seorang dokter asal Inggris, Edward Jenner pada 1776.
Indonesia kini menjadi salah satu negara yang dikategorikan bebas dari cacar terhitung sejak 1980. Predikat itu tidak lepas dari program imunisasi yang dilaksanakan secara masif sejak 1956.
Berdasarkan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), nama cacar monyet disebabkan oleh virusnya yang kali pertama ditemukan pada hewan monyet pada 1958.
Namun pada 1970, ditemukan kasusnya pada manusia kali pertama di Republik Demokratik Kongo.
Baca Juga: WHO Tidak Khawatir Cacar Monyet Jadi Pandemi Global, Apa Alasannya?
Periode invasi cacar monyet ditandai dengan demam, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri punggung yang dipicu pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala yang timbul selang 1-3 hari setelah periode invasi akan ditandai dengan ruam pada kulit wajah (95 persen), telapak tangan dan kaki (75 persen), mulut (70 persen), kelamin (30 persen), dan konjungtiva (20 persen). Bentuk ruam seperti kemerahan pada kulit, lenting bernanah, lenting berair, dan papul.
Hingga saat ini telah ditemukan total 92 kasus terkonfirmasi dan 28 suspek di 12 negara nonendemik cacar monyet di antaranya Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jangan Asal Terima! Galon Kusam dan Buram Ternyata Simpan Risiko Zat Kimia Berbahaya
-
Beton Precast untuk Dermaga dan Akselerasi Logistik Jakarta
-
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Rumah Saja, Ini Tips Upgrade Kenyamanan Tanpa Worry
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
Cek Fakta: Viral Video Menkeu Purbaya Semprot DPR Habiskan Rp20 Miliar di Rapat, Ini Faktanya