Kronologi Penemuan Bayi di Tepi Kali Ciliwung, Pelaku Pembuang Bayi Berstatus Mahasiswi

SuaraJakarta.id - Polres Metro Jakarta Timur telah mengamankan pelaku pembuang bayi yang ditemukan dalam kantong kresek di bantaran Kali Ciliwung, Jatinegara, Jakarta Timur. Pelaku berstatus mahasiswi berinisial MS.

"Sudah diamankan. Untuk motifnya masih didalami," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi kepada wartawan, Kamis (2/5/2022).

Penemuan bayi perempuan ini sebelumnya viral di media sosial. Salah satunya videonya diunggah oleh akun Instagram @kabar.jakpus.

Dalam keterangannya disebut terjadi pada Rabu (1/6/2022) dini hari kemarin. Saat ditemukan kondisi bayi tersebut terbungkus plastik dengan luka di kepala.

Baca Juga: Penemuan Bayi Perempuan Dalam Kresek di Kali Ciliwung, Ketua RT: Gerak-gerak Dikira Kucing

Kronologi Penemuan Bayi

Sementara itu, Ketua RT 01/03 Kampung Melayu, Fathullah menceritakan kronologi penemuan bayi malang di bantaran Kali Ciliwung tersebut.

Bayi tersebut ditemukan oleh pencari ikan sapu-sapu yang sedang melintas pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Fathullah menceritakan, melihat ada plastik yang bergerak dan mengeluarkan suara tangis lalu, pencari ikan sapu-sapu itu kemudian menghampirinya.

"Yang temuin awal itu, ada orang yang biasa nyari ikan sapu-sapu di pinggiran kali. Ada kantong kresek gerak-gerak awalnya dikira kucing," kata Fathullah saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: Pembuang Bayi Perempuan Di Kali Ciliwung Ternyata Mahasiswi, Inisial MS

Begitu dekati ternyata plastik tersebut samar-samar terdengar suara tangis. Saat dibuka, ia pun terkejut dengan adanya sosok bayi perempuan tersebut.

Bayi Dibawa ke RS Polri

Fathullah juga menuturkan, bayi malang ini sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun pihak Puskesmas sempat menolak.

Kemudian bersama petugas kepolisian bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, guna mendapatkan perawatan medis.

"Sebelum dibawa ke rumah sakit, sempat dulu dibawa ke Puskesmas Balimester tapi gak terima. Alasannya saya kurang paham. Terus langsung ke RS Polri," pungkasnya.