Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 07 Juni 2022 | 19:45 WIB
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan di Serpong, Tangsel, Selasa (7/6/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Nasib ribuan tenaga honorer di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini diujung tanduk setelah adanya aturan penghapusan tenaga honorer di lingkungan pemerintahan.

Atas hal itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kini tengah mencari solusi terbaik bagi tenaga honorer yang terancam dipecat pada 2023 mendatang sesuai dengan aturan terbaru dari Kemenpan-RB.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan, pihaknya masih mengkaji solusi alternatif bagi para honorer agar tidak menambah jumlah pengangguran baru di Tangsel.

"Dimana-mana semua Pemkot sedang memikirkan itu, yang penting jangan sampai pengangguran meningkat gara-gara penghapusan tenaga honorer. Kita lihat saja, mudah-mudahan ada solusi selain PPPK," kata Pilar usai mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Selasa (7/6/2022).

Baca Juga: Forum Honorer Bontang Tanyakan Nasib Mereka ke Pemkot: Para Honorer Was-was

Sementara, kata Pilar, solusi yang mungkin dapat diterapkan yakni mendorong para honorer itu untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Kami berharap ada aturan-aturan yang bisa menampung para honorer ini. Kami juga akan dorong ke PPPK agar tetap bisa berkarya dan berkontribusi di pemerintahan," ungkap Pilar.

Selain PPPK, Pilar bakal mencari solusi mencari kerja di sektor swasta. Menurutnya, di manapun tempat kerjanya, terpenting orangnya mau bekerja mencari penghasilan sendiri.

"Makanya swastanya harus hidup. Kalau swastanya hidup, enggak hanya mengandalkan kerja di pemerintah. Yang penting masyarakat kita mau capek, mau kerja. Ini kan jadi masalah, ada orang yang mau digaji tapi tidak mau kerja. Tapi Insya Allah di Tangsel tidak seperti itu," ungkap Pilar.

"Kita pikirkan nanti di sektor swasta apa di ekonomi kreatif bisa membuka lapangan pekerjaan. Semakin banyak investor masuk, semakin banyak lapangan pekerjaan. Jadi masyarakat minded-nya engga hanya kerja di Pemkot, tapi mereka bisa kerja di swasta," papar Pilar.

Baca Juga: Dikira Boneka, Warga Tangsel Geger Temukan Mayat Bayi di Jalan

Meski begitu, Pilar belum mendapat data pasti soal jumlah tenaga honorer yang ada di Tangsel.

Berdasarkan data yang dihimpun SuaraJakarta.id—grup Suara.com—jumlah tenaga kerja honorer di Tangsel mencapai 7.000-an.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More