Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 22 Juni 2022 | 07:05 WIB
Museum Betawi Setu Babakan. [Dok. Diskominfiotik DKI Jakarta]

Sedangkan yang di sisi timur disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri atas empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari.

Pengunjung melihat replika kapal Amsterdam yang terpajang di Museum Bahari, Jakarta Utara, Selasa (9/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

Museum Bahari menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kemaritiman bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC.

Selain itu, disajikan pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran serta ditampilkan pula koleksi biota laut, data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia.

Baca Juga: Hari Ini Jakarta Hajatan, Pemprov DKI Gratiskan Warga Naik LRT, MRT dan TransJakarta

Selanjutnya, aneka perlengkapan nelayan dan pelayaran (alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan aneka meriam), teknologi pembuatan perahu tradisional serta folklor adat istiadat masyarakat nelayan nusantara.

Sejarah Rumah Si Pitung

Sedangkan Rumah Si Pitung yang letaknya di Jalan Kampung Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara adalah sebuah rumah panggung yang dikabarkan milik rekan Si Pitung seorang pedagang ikan bernama Haji Safiudin.

Dinamakan Rumah Si Pitung, karena tokoh Betawi itu pernah bersembunyi dari kejaran Pemerintah Kolonial Belanda di rumah berbentuk panggung tersebut diperkirakan pada 1883.

Rumah Si Pitung memiliki beranda, ruang tamu, kamar tidur beserta kasurnya yang diklaim asli sejak dulu, ruang makan serta dapur.

Baca Juga: Diawali Dengan Upacara Di Monas, Berikut Rangkaian Perayaan HUT DKI Jakarta Ke-495 Hari Ini

Suasana cagar budaya Rumah Si Pitung di daerah Marunda, Jakarta Utara, Selasa (13/11). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

Rumah panggung yang kental dengan nuansa budaya Betawi dengan arsitektur China berukuran 40x8 meter persegi itu dan berdiri di atas tanah seluas 700 meter persegi (m2).

Load More