Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 24 Juni 2022 | 18:11 WIB
Promo miras gratis untuk nama Muhammad dan Maria yang dilakukan Holywings tuai kontroversi. [Twitter.com]

SuaraJakarta.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra, Thopaz N Syamsul mengecam keras terkait promosi miras gratis untuk pemilik nama Muhammad dan Maria yang diberikan Holywings.

"Secara tidak langsung ini bentuk pelecehan agama, khususnya agama Islam. Nama Muhammad bagi umat muslim sangatlah mulia dan tidak sepatutnya dicantumkan dipromosi minuman alkohol,” kata Thopaz, saat dikonfirmasi, Jumat (24/6/2022).

Meski telah memberikan klarifikasi dan menyatakan permintaan maaf, namun Thopaz menilai, Holywings tetap harus diberikan sanksi.

"Meskipun sudah ada permintaan maaf saya rasa proses hukum sewaktu-waktu bisa saja berjalan agar ada efek jera dan tidak terulang hal serupa,” ungkapnya.

Baca Juga: Holywings Pakai 'Muhammad' Untuk Promosikan Miras, Ketua MUI: Harus Diadili Biar Kapok

Ia menyayangkan nama Muhammad dan Maria yang dipilih untuk promosi pemberian minuman alkohol gratis.

Padahal masih banyak nama lain yang bisa digunakan untuk promosi tersebut.

"Saling menghargai dan toleransi terhadap suku ras dan agama itu lebih baik," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar di media sosial promosi dari klub malam itu apabila ada pengunjung bernama Muhammad dan Maria mendapatkan minuman beralkohol setiap Kamis dengan menyertakan kartu identitas.

Promosi tersebut kemudian menjadi viral di media sosial dan mengundang kontroversi.

Baca Juga: Imbau Warga Tak Terprovokasi Kasus Holywings, Polisi: Persoalan Ini Sudah Diproses Hukum

Holywings melalui akun instagram @holywingsindonesia kemudian meminta maaf terkait unggahan promosi tersebut.

Manajemen klub malam itu berdalih promosi dibuat tanpa sepengetahuan manajemen.

"Tidak sampai maksud hati kami untuk mengaitkan unsur agama ke dalam bagian dari promosi kami. Oleh karena itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia," tulis manajemen Holywings.

Kontributor : Faqih Fathurrahman

Load More