Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 03 Agustus 2022 | 20:24 WIB
Penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Tosari, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana menambah jumlah petugas di dalam bus. Hal ini dilakukan setelah beberapa kali terjadi kasus pelecehan seksual saat bus beroperasi.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor mengatakan posisi petugas layanan operasi (PLO) dalam bus akan ditambah sebanyak 1.801 orang.

Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan.

"Ini salah satu upaya penting yang kami lakukan untuk memastikan kenyamanan dan kenyamanan pelanggan berjalan dengan baik," ujar Anang dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Minta Pemprov DKI Sterilisasi Jalur TransJakarta, Ketua DPRD DKI: Harus Tegas

Nantinya, PLO akan melakukan tugas operasional seperti membantu pelanggan saat naik dan turun dari bus ke halte.

Selain itu, kehadiran PLO juga akan membuat kasus dugaan pelecehan seksual bisa ditindak.

Di samping itu, dengan adanya petugas dalam bus, maka diharapkan pelaku pelecehan seksual bisa membatalkan niatnya untuk melancarkan aksinya.

"Petugas kami siap membantu apabila pelanggan merasa ada gangguan keamanan dan kenyamanan pelanggan. Kami mengimbau pelanggan bisa melaporkan agar bisa ditindaklanjuti," jelasnya.

Anang menyebut proses perekrutan PLO dilakukan pada tanggal 2 hingga 7 Agustus 2022.

Baca Juga: Ingin Beri Sanksi Keras karena Banyak Kecelakaan, Transjakarta Akan Amandemen Kontrak dengan Operator

Pengumuman mengenai tahapan perekrutan termuat dalam situs resmi www.transjakarta.co.id.

Load More