Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 16 Agustus 2022 | 14:55 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [Istimewa]

SuaraJakarta.id - Pengamat politik Hasan Nasbi menilai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa mempertimbangkan untuk maju dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024, di samping maju kembali di Pilkada Jawa Barat 2024.

Pendiri lembaga survei Cyrus Network ini menilai elektabilitas Ridwan Kamil masih unggul dalam survei lembaganya untuk maju sebagai petahana di Pilkada Jabar 2024.

"Jadi sebelum survei Juli, Pak RK juga sudah sangat kuat, sudah di atas 50 persen elektabilitasnya. Sehingga tetap terbuka peluang Pak RK buat maju kembali di Jabar."

"Bahkan kalau mau fair, Pak RK juga bisa mempertimbangkan untuk maju di Pilkada DKI 2024," ucap dia dalam keterangan tertulis, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Ridwan Kamil Disarankan Gabung Partai Nasionalis dan Religius, Pengamat Sebut 3 Nama Parpol

Masuk Parpol

Hasan juga menyarankan Kang Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil—masuk ke partai politik (parpol). Terutama yang memiliki latar belakang nasional dan religius.

Menurut dia, elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil saat ini mengalami peningkatan. Baik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 maupun Pilgub Jabar mendatang.

Dari dua hal tersebut, kata Hasan, Ridwan Kamil didorong untuk lekas bergabung dengan partai politik. Dia mengatakan memiliki elektabilitas dan popularitas yang baik harus dimanfaatkan oleh Kang Emil untuk berlaga di kancah politik tahun 2024.

"Secara karakter Pak RK (Ridwan Kamil) bisa cocok dengan Golkar, NasDem, atau Demokrat. Namun, kalau saran saya tokoh-tokoh politik yang mau jadi capres atau cawapres harus mau mendeklarasikan diri masuk menjadi anggota partai," kata Hasan Nasbi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Janjikan Kado Spesial di HUT Kabupaten Bekasi, Cikarang Bakal Punya Alun-alun

Dia menuturkan saat bakal calon sudah terjun masuk dalam partai politik, maka langkah dan tujuan semakin terang. Publik juga bisa memberikan simpati lebih.

"Sehingga tidak bisa terus-menerus ingin berada di luar partai sambil terus memelihara keinginan untuk mencapai karir politik yang lebih tinggi, harus berpartai," tutur dia.

Sebelumnya, Hasan mengatakan popularitas Ridwan Kamil kini turut meningkat dalam pertengahan tahun ini yakni pada bulan Maret 2022 popularitas Ridwan Kamil hanya 66.6 persen setelah itu pada Juli meningkat ke 84.7 persen.

"Elektabilitas sebelum bulan Juni itu baru satu digit, Maret baru 7,2 persen tapi akhir Juli itu 14,0 persen. Elektabilitas Ridwan Kamil mendekati Anies Baswedan. Pak Anies terakhir 18 persen, Pak RK mendekati," ujarnya.

Elektabilitas dan Popularitas Meningkat

Menurutnya pada survei terbaru ini ada beberapa faktor yang membuat Ridwan Kamil meningkat secara elektabilitas dan popularitas. Salah satunya ada kaitan dengan simpati publik yang besar terhadap kehilangan putra sulungnya.

Akan tetapi, Hasan mengatakan simpati publik yang besar atas peristiwa itu masih belum diuji secara pasti, apakah nantinya akan permanen atau hanya sementara.

"Pemberitaan seputar meninggalnya putra Ridwan Kamil memang luar biasa luas. Apakah peningkatan elektabilitas ini akan bertahan lama atau hanya temporer harus diuji lagi nanti pada survei berikutnya," imbuh dia.

Load More