SuaraJakarta.id - Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Abdullah Syukri mengatakan, pihaknya mengultimatum pemerintah untuk membatalkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Jika hingga waktu 1x24 jam pemerintah tak merespons tuntutan mereka itu, kata Syukri, maka pihaknya akan menurunkan massa yang lebih banyak lagi dalam demo tolak kenaikan BBM.
Syukri mengungkapkan, pada demo tolak BBM naik hari ini di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, hari ini Senin (5/9/2022), tercatat ada sekitar 5.000 demonstran yang ikut ambil bagian.
"Kita tunggu respons dari pemerintah, jika lebih dari 1x24 jam tidak merespons, kami akan turunkan massa lebih besar," kata Syukri ditemui di lokasi, Senin (5/9/2022).
"Hari ini (estimasi) massa 2.000 demonstran, tapi ternyata ada 5.000 orang," sambungnya.
Tolak BBM Naik
Seperti diketahui pada hari ini, sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM di antaranya GPI, HMI, dan PMII.
Pantauan Suara.com di lokasi, massa aksi tiba di sekitar pukul 15.00 WIB. Terlihat ada dua mobil komando yang dibawa massa PMII.
Massa mulanya melakukan long march dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan sambil mengenakan jas almamater berwarna biru sambil memegang bendera kuning bertuliskan 'PMII'.
Baca Juga: Usai Bakar Ban hingga Adu Dorong, Demonstran Tolak BBM Naik Bubarkan Diri
Uniknya, barisan massa ini dipimpin oleh sekelompok pria bertelanjang dada yang bertuliskan 'TOLAK BBM'. Di belakang mobil komando, para pria itu bak membakar semangat massa aksi.
Ketika tiba di lokasi massa meneriakkan yel-yel 'Naik..naik...BBM Naik... Naik Terlalu Tinggi!'. Mayoritas massa PMII adalah laki-laki.
Demo Ricuh
Pada saat unjuk rasa berlangsung, beberapa kali massa terlibat adu dorong kepolisian terjadi. Kericuhan dari demonstran juga sempat terjadi.
Tak hanya itu, massa juga melakukan aksi bakar ban. Dampaknya, kawasan Patung Kuda sempat dikepung kepulan asap hitam pekat.
Demonstran mulai membubarkan diri sejak 17.45 WIB. Kekinian pukul 18.23 sudah tidak terdapat massa demonstran.
Berita Terkait
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Akhir Pekan Makin Seru! 12 Link Dana Kaget Hari Ini Beredar, Langsung Cair Kalau Kamu Cepat
-
Benarkah SMAN 72 Jakarta Ditinggalkan Siswa Pasca Ledakan? Ini Fakta Mengejutkan dari Bang Doel
-
7 Mobil Bekas untuk Mobil Harian bagi Pengguna Berbudget di Bawah Rp70 Juta
-
8 Tips Cek Suara Mesin untuk Deteksi Kerusakan Saat Test Drive bagi Pencari Mobil Bekas
-
Aksi Bersih-bersih Barang Ilegal: Menteri Purbaya Tepis Tawaran Pajak dari Pedagang Thrifting