Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 06 September 2022 | 14:21 WIB
Ilustrasi--Proyek galian utilitas terpadu di Jakarta [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - PT Jakarta Propertindo atau Jakpro berencana membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu/SJUT di bawah tanah sepanjang 115 kilometer. Rencananya, proyek ini akan rampung pada akhir 2023 mendatang.

Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto mengatakan, jaringan SJUT itu akan membentang si bawah tanah 22 ruas jalan Jakarta Selatan. Sejauh ini, pihaknya sudah membuat SJUT sepanjang 25 kilometer.

"(Pembangunan SJUT) dilanjutkan sampai dengan akhir 2023 itu total semua ada 22 ruas jalan, panjangnya (SJUT) 115 kilometer," kata Widi kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).

Ia menyebut SJUT ini menjadi penting bagi penataan kota Jakarta. Kabel fiber optik, jaringan telepon, dan kelistrikan tegangan rendah lainnya bisa dipindahkan ke bawah tanah.

Baca Juga: Potret Kabel Semrawut di Jakarta, Foto Kelima Bisa Membahayakan Pejalan Kaki di JPO

Para penyedia jaringan utilitas atau operator juga sudah menggunakan sarana ini. Penyatuan jaringan kabel yang berada di satu wadah SJUT ini disebutnya sebagai konvergensi.

"Konvergensi ini adalah sharing infrastruktur detail komunikasi, semuanya (SJUT) dibuat untuk bersama. Jadi bukan satu operator (memakai) satu infrastruktur, tidak," ujarnya.

Untuk anggaran, Widi menyebut pembuatan SJUT tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD. Meski tak mau menyebutkan rinciannya, Widi menyatakan dana proyek didapatkan dari keuangan kreatif atau kolaborasi antara PT Jakpro dengan operator.

"Masalah penganggaran ini, kami akan melalui creative finance, yaitu kemungkinannya dengan kolaborasi, berkolaborasi dengan seluruh operator," pungkasnya.

Baca Juga: Atasi Kesemrawutan Kabel Udara di Jakarta, Ini Solusi Anies

Load More