SuaraJakarta.id - Personel polisi yang luka saat demo ricuh tolak BBM naik di depan Gedung DPR Aceh, Rabu (7/9/2022) kemarin, bertambah menjadi lima orang. Semuanya telah mendapatkan penanganan medis.
"Dari aksi tersebut diketahui lima aparat kepolisian mengalami luka-luka di bagian wajah, kaki dan tangan hingga berdarah," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto, di Banda Aceh, Rabu malam.
Kata Joko, para polisi tersebut mengalami luka akibat terkena lemparan batu oleh massa UIN Ar-raniry Banda Aceh yang melakukan aksi, sehingga perlu dilakukan perawatan oleh medis.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa tiga personel polisi luka-luka saat mengamankan aksi mahasiswa terkait penolakan kenaikan BBM di gedung DPR Aceh itu. Kemudian, usai unjuk rasa dilaporkan kembali menjadi lima orang.
Joko menyampaikan, aksi mahasiswa itu awalnya berjalan damai, dan mereka memaksa masuk dengan cara mendorong pintu pagar yang dijaga ketat petugas.
Karena tidak diizinkan masuk, para mahasiswa itu kemudian melemparkan batu ke arah gedung dewan dengan sasaran aparat keamanan, sehingga sejumlah polisi dari Polresta Banda Aceh mengalami luka dan berdarah.
“Mahasiswa tak menerima arahan 10 orang saja yang masuk, sehingga melakukan serangkaian aksi kerusuhan yang menyebabkan robohnya pintu pagar DPRA,” ujarnya.
Setelah itu, mahasiswa mulai melemparkan batu ke arah petugas.
Sehingga akhirnya dilakukan penyemprotan air melalui armada water cannon kearah pendemo, dan mencoba membubarkan massa dengan melepaskan gas air mata.
Baca Juga: Demo Tolak BBM Naik Ricuh, Danton Dalmas Polresta Banda Aceh Luka Kena Batu
“Saat itu, massa terus melempar batu yang telah disiapkan di saku baju almamater. Lalu, polisi berbaju preman mengejar para mahasiswa," katanya.
Kemudian, lanjut Joko, massa dari UIN Ar-raniry Banda Aceh itu juga membakar enam papan bunga dan merusak 28 papan bunga lainnya milik forum Florist.
"Selain merusak fasilitas negara dan fasilitas umum mereka juga merusak dan membakar barang milik orang lain dalam aksi tersebut," ujarnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Otto Hasibuan Heran: Masyarakat Benci Polri, Tapi Orang Ramai Rela Bayar Demi Jadi Polisi
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Teori 'Menumpang Hidup' dan Alasan Mengapa Profesi Polisi Tetap 'Seksi'
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?