SuaraJakarta.id - Massa yang tergabung dalam Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PCPMII) Jakarta membubarkan diri setelah menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022). Namun, sebelum bubar, mereka sempat merusak pagar.
Awalnya, massa aksi ingin menemui Gubernur Anies Baswedan atau jajarannya. Namun, keinginan mereka tak juga terpenuhi. Mereka pun berulang kali menggedor-gedor pagar sambil meminta agar perwakilan Pemprov menemuinya.
"Kita sudah kasih dispensasi 30 menit. Sekarang kita robohkan pagarnya. Robohkan, robohkan!" seru komandan aksi di atas mobil komando.
Setelah itu, bagian tengah pagar pun jebol. Massa aksi pun mencopot tralis-tralis pagar yang sudah dijebol itu.
Baca Juga: Pantau Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta, Kapolda Metro Jaya: Situasi Kondusif
Kepolisian pun mengamankan besi pagar yang sudah dicopot itu ke sisi dalam balai kota. Komandan aksi pun segera meminta massa tenang dan duduk.
Usai melakukan orasi sebentar, orator memberikan waktu lima hari kepada Pemprov DKI untuk memenuhi tuntutan mereka.
"Kami berikan waktu 5 kali 24 jam kepada Pemprov DKI, DPRD, Gubernur, Wakil Gubernur, Sekda, dan jajaran untuk memenuhi tuntutan kami.
Perwakilan PCPMII Jakarta Timur, Farhan Nugraha mengatakan pihaknya datang hari ini untuk menuntut Gubernur Anies Baswedan segera mengeluarkan pernyataan menolak kenaikan harga BBM.
"Jadi yang kami tuntut adalah kami berharap dan mendesak agar Pemprov DKI dan DPRD DKI untuk memberikan statment, untuk bersikap dan memberikan catatan kritis terhadap kenaikan BBM bersubsidi," ujar Farhan di lokasi, Rabu (14/9/2022).
Baca Juga: Berserakan di Patung Kuda, Demo Tolak Kenaikan BBM di Dekat Istana Kemarin Tinggalkan 2 Ton Sampah
Selain itu, pihaknya juga ingin Anies mengeluarkan kebijakan menggratiskan harga transportasi umum. Tujuannya agar meringankan beban masyarakat yang diberatkan kenaikan harga BBM.
"Idealnya mungkin 50 sampai 100 persen atau bahkan dengan APBD yang sekian triliun, APBD tertinggi di Indonesia, saya pikir bukan hal mustahil kalau Tj bisa nol rupiah."
Berita Terkait
-
Berserakan di Patung Kuda, Demo Tolak Kenaikan BBM di Dekat Istana Kemarin Tinggalkan 2 Ton Sampah
-
Dikepung Ribuan Mahasiswa Demo Tolak BBM Naik, Jokowi Sejak Pagi Ada di Istana Tak ke Mana-mana
-
Massa Mahasiswa Tinggalkan Kawasan Patung Kuda Usai Demo Tolak Kenaikan BBM, Orator: Jangan sampai Terpencar
-
Demo Tolak Kenaikan BBM Sore Ini Ricuh! Lagu Bella Ciao Menggema di Patung Kuda, Massa Bergoyang
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Bank Mandiri Raih Prestasi Global: The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker
-
Ada 23 Titik Pencemaran Lingkungan di Sungai Cirarab Tangerang, Menteri LH Tindak 5 Perusahaan
-
Rahasia DANA Kaget Terbongkar, Begini Cara Raih Ratusan Ribu Rupiah Tiap Bulan
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Disetop Menteri LH, Diduga Cemari Udara
-
KLH Segel Pabrik Tekstil di Cikupa Tangerang, Diduga Jadi Biang Kerok Pencemaran Lingkungan