SuaraJakarta.id - Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyatakan, akhir dari Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam dua tahun lebih sudah di depan mata. Meski begitu, masyarakat diminta untuk terus meningkatkan pencegahannya lebih lanjut.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (14/9).
"Kita belum sampai di sana (akhir pandemi). Tetapi ujungnya sudah terlihat," katanya seperti dikutip Antara.
Saat konferensi pers, ia mengemukakan, ada tren penurunan angka kematian yang disebabkan Covid-19 pada pekan lalu yang tercatat pada Maret 2020.
Masih menurutnya, jumlah kematian akibat Covid-19 pada 5-11 September mencapai 10.935 jiwa di seluruh dunia, atau turun 22 persen dari angka kematian selama sepekan sebelumnya. Selain itu, jumlah kasus baru untuk pekan ini turun tajam sebanyak 28 persen menjadi 3,13 juta kasus.
"Kita bisa melihat garis akhirnya. Kita sekarang dalam posisi unggul," ujar Tedros.
Tedros mengumpamakan, situasi menuju akhir pandemi yang terjadi saat ini, seperti halnya pelari maraton yang 'berlari lebih kencang' ketika garis finis mulai terlihat.
Jika dunia tak mengambil kesempatan mengakhiri pandemi saat ini, ia memastikan, masih ada risiko lebih banyak varian virus akan berkembang dan mengarah pada peningkatan angka kematian serta gangguan dan ketidakpastian yang berkelanjutan.
Lantaran itu, ia meminta agar aturan pelaksanaan tes Covid-19 dan analisis gen saat ini tetap dipertahankan. Selain itu vaksinasi anti-Covid-19 dipercepat di daerah-daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah.
Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Berkurang Secara Global, WHO : Akhir Sudah di Depan Mata
Untuk diketahui, Covid-19 kali pertama ditemukan di Kota Wuhan, China pada Desember 2019 dan WHO menyatakan pandemi global pada Maret 2020.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, Indonesia masih akan menghadapi gelombang Covid-19 selanjut dalam beberapa bulan mendatang. Budi mengungkapkan kalau Indonesia telah berhasil menghadapi gelombang varian BA.4 dan BA.5 beberapa waktu lalu. Namun, itu bukanlah gelombang terakhir dari Covid-19.
"Sekarang ujiannya enam bulan lagi sekitar bulan Januari, Februari, Maret 2023," ungkap Budi saat menyampaikan keterangan pers Ratas Evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Selasa (23/8/2022).
Apabila nantinya kembali berhasil melewati gelombang Covid-19, maka menurut Budi, Indonesia akan menjadi negara yang bisa menangani pandemi selama 12 bulan berturut-turut.
Hal tersebut bisa terwujud apabila ada antisipasi yang dilakukan saat ini. Budi mengatakan kalau saat ini Indonesia harus menjaga kekebalan komunitas atau masyarakat.
Menurutnya, pemerintah akan kembali menggenjot vaksinasi Covid-19 pada akhir tahun nanti. Targetnya ialah masyarakat yang memiliki imunitas rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Foto Disebut Proses Pembuatan Patung Megawati, Benarkah?
-
Jangan Asal Terima! Galon Kusam dan Buram Ternyata Simpan Risiko Zat Kimia Berbahaya
-
Beton Precast untuk Dermaga dan Akselerasi Logistik Jakarta
-
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Rumah Saja, Ini Tips Upgrade Kenyamanan Tanpa Worry
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup