Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 15 September 2022 | 12:27 WIB
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Hotel Marriot, Yogyakarta (20/6/2022). [ANTARA/HO-Kemenkes/aa]

SuaraJakarta.id - Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyatakan, akhir dari Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam dua tahun lebih sudah di depan mata. Meski begitu, masyarakat diminta untuk terus meningkatkan pencegahannya lebih lanjut.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (14/9).

"Kita belum sampai di sana (akhir pandemi). Tetapi ujungnya sudah terlihat," katanya seperti dikutip Antara.

Saat konferensi pers, ia mengemukakan, ada tren penurunan angka kematian yang disebabkan Covid-19 pada pekan lalu yang tercatat pada Maret 2020.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Berkurang Secara Global, WHO : Akhir Sudah di Depan Mata

Masih menurutnya, jumlah kematian akibat Covid-19 pada 5-11 September mencapai 10.935 jiwa di seluruh dunia, atau turun 22 persen dari angka kematian selama sepekan sebelumnya. Selain itu, jumlah kasus baru untuk pekan ini turun tajam sebanyak 28 persen menjadi 3,13 juta kasus.

"Kita bisa melihat garis akhirnya. Kita sekarang dalam posisi unggul," ujar Tedros.

Tedros mengumpamakan, situasi menuju akhir pandemi yang terjadi saat ini, seperti halnya pelari maraton yang 'berlari lebih kencang' ketika garis finis mulai terlihat.

Jika dunia tak mengambil kesempatan mengakhiri pandemi saat ini, ia memastikan, masih ada risiko lebih banyak varian virus akan berkembang dan mengarah pada peningkatan angka kematian serta gangguan dan ketidakpastian yang berkelanjutan.

Lantaran itu, ia meminta agar aturan pelaksanaan tes Covid-19 dan analisis gen saat ini tetap dipertahankan. Selain itu vaksinasi anti-Covid-19 dipercepat di daerah-daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah.

Baca Juga: WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata!

Untuk diketahui, Covid-19 kali pertama ditemukan di Kota Wuhan, China pada Desember 2019 dan WHO menyatakan pandemi global pada Maret 2020.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, Indonesia masih akan menghadapi gelombang Covid-19 selanjut dalam beberapa bulan mendatang. Budi mengungkapkan kalau Indonesia telah berhasil menghadapi gelombang varian BA.4 dan BA.5 beberapa waktu lalu. Namun, itu bukanlah gelombang terakhir dari Covid-19.

"Sekarang ujiannya enam bulan lagi sekitar bulan Januari, Februari, Maret 2023," ungkap Budi saat menyampaikan keterangan pers Ratas Evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Selasa (23/8/2022).

Apabila nantinya kembali berhasil melewati gelombang Covid-19, maka menurut Budi, Indonesia akan menjadi negara yang bisa menangani pandemi selama 12 bulan berturut-turut.

Hal tersebut bisa terwujud apabila ada antisipasi yang dilakukan saat ini. Budi mengatakan kalau saat ini Indonesia harus menjaga kekebalan komunitas atau masyarakat.

Menurutnya, pemerintah akan kembali menggenjot vaksinasi Covid-19 pada akhir tahun nanti. Targetnya ialah masyarakat yang memiliki imunitas rendah.

Load More