Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 17 September 2022 | 20:34 WIB
Bripda Arif Gani menjalani perawatan di RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo usai tertembak senjata pelontar gas air mata atau flash ball oleh rekannya Bripda MRW, Jumat (16/9/2022). [Dok. Polda Gorontalo]

SuaraJakarta.id - Bripda Arif Gani, anggota Polda Gorontalo, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Aloei Saboe, Kota Gorontalo. Ia harus dirawat setelah ditembak pakai senjata pelontar gas air mata oleh rekannya, Bripda MRW.

Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Gorontalo, Kombes Agus Widodo mengatakan, peristiwa penembakan yang terjadi pada Jumat (16/9/2022) malam itu merupakan kelalaian dari Bripda MRW.

"Peristiwa itu benar kelalaian, lukanya di kepala sebelah kiri, robek sudah dijahit dan sekarang lagi observasi di rumah sakit," ujar dia di Gorontalo, Sabtu (17/9/2022).

Lebih lanjut, Agus mengatakan, Bripda MRW kekinian tengah diperiksa Propam Polda Gorontalo.

Baca Juga: Tembak Rekannya, Bripda MRW Diperiksa Propam Polda Gorontalo

"Sudah, begitu kejadian langsung kami amankan," ucap Agus.

Agus menambahkan, saat ini pihaknya berkonsentrasi untuk pengobatan dan pemulihan Bripda Arif Gani.

Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Gorontalo Kombes Agus Widodo memberikan keterangan pers kepada wartawan di Mapolda Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (17/9/2022). [ANTARA/Adiwinata Solihin]

Kronologi Penembakan

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono menjelaskan, kejadian berawal dari adanya komunikasi melalui aplikasi WhatsApp antara Bripda MRW dengan korban, Jumat (16/9/2022).

Dalam percakapan itu, korban ingin meminjam sepeda motor milik MRW—rekannya di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Gorontalo. Selanjutnya korban menuju ke tempat Bripda MRW.

Baca Juga: Kronologi Bripda Arif Gani Tertembak Senjata Pelontar Gas Air Mata oleh Rekannya

Saat itu, MRW sedang berada di rumah dinas jabatan Kepala SPN Polda Gorontalo. Setelah keduanya bertemu, saat itu sepeda motor milik MRW tidak ada karena sedang digunakan Ipda Samsul.

"Pada saat itu korban hanya meminta nasi dan langsung pergi meninggalkan rumah dinas Kepala SPN Polda Gorontalo bersama dengan Bripda MRW menuju Aspol (Asrama Polisi) Blok B Nomor 3 SPN Polda Gorontalo," ujar Wahyu, Sabtu (17/9/2022).

Saat keduanya tiba di tempat tersebut, korban langsung menuju ke arah dapur untuk memasak mi instan yang akan dimakan dengan nasi yang diambil dari rumah dinas Kepala SPN Polda Gorontalo. Bripda MRW menyusul dari arah belakang sambil memegang ponsel.

Suasana Sekolah Polisi Negara (SPN) di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (17/9/2022). [ANTARA/Adiwinata Solihin]

Ketika MRW berjalan ke arah ruang tengah, yang bersangkutan melihat ada senjata pelontar gas air mata terletak di atas meja. Kemudian, MRW meletakkan ponsel yang digenggam dan mengambil senjata tersebut.

"Kemudian secara tidak sengaja menarik pelatuk yang saat itu ujung laras senjata mengarah ke korban hingga mengeluarkan tembakan dan mengenai bagian kepala dari Bripda Arif Gani. Korban langsung pingsan dan tergeletak di tempat tersebut, selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Aloei Saboe," jelas Wahyu.

Setelah mendapatkan informasi soal kejadian tersebut, lanjut Wahyu, Kapolda Gorontalo langsung memerintahkan Kabid Profesi dan Pengamanan serta Direktur Reserse Kriminal Umum untuk mengusut kasus itu.

Selain itu, Kapolda juga memerintahkan Kabid Kedokteran dan Kesehatan untuk mengawasi Bripda Arif Gani selama menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kabid Propam dan Dirreskrimum sesuai perintah kapolda langsung datangi dan olah TKP tadi malam. Terhadap Bripda MRW sudah diamankan di Polda guna proses lebih lanjut," katanya. [Antara]

Load More