"Kami mitigasi dengan mode offline tanpa mengurangi keabsahan validasi penerima bantuan," kata Elan.
Elan berharap, kerja sama dan koordinasi yang sudah terjalin baik dengan Pemkot Batam, Dinas Sosial, kecamatan, kelurahan setempat, dan aparatur keamanan TNI/Polri dapat terus terjalin.
"Sehingga memudahkan kami dalam menyalurkan bantuan kepada penerima," ucapnya.
Para penerima bantuan tentu saja bahagia dan bersyukur menerima BLT BBM dan bansos sembako senilai total Rp500 ribu.
Salah satunya, Rusmiana, warga Pulau Kasu, Kota Batam.
"Alhamdulillah mendapatkan bantuan tidak susah. Uang bantuan ini akan dipakai untuk kebutuhan rumah, dan anak sekolah. Kami sangat terbantu dengan bantuan ini. Kalau penyaluran yang dulu, kami harus pergi ke kecamatan, transportasi pulang pergi Rp80 ribu, belum makan di sana. Uangnya jadi berkurang. Kalau sekarang petugas Pos datang ke pulau. Kita tinggal datang, dan antre. Alhamdulillah uangnya diterima utuh Rp500 ribu," kata Rusmiana tersenyum gembira.
Ia berharap, harga sembako dan kebutuhan pokok lainnya tidak mahal dan bantuan lebih merata diberikan kepada masyarakat.
KPM lainnya, Mazlan, warga Pulau Pelampong, Kota Batam, menuturkan akan menggunakan uang BLT BBM untuk membeli sembako, dan untuk biaya transportasi saat membeli sembako.
Mazlan sempat mencurahkan isi hatinya kepada pemerintah.
Baca Juga: Pos Indonesia Perkenalkan ULBI, Kampus Logistik Pertama di Indonesia
"Kalau bisa untuk Pulau Pelampong diberi pengecualian, harga BBM jangan 10 ribu per liter. Seperti kemarin Rp7 ribuan kami masih bisa bertahan. Sekarang kami tidak bisa melaut jauh karena terkendala BBM," katanya.
Walau begitu, Mazlan tetap berterima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah melalui penyaluran BLT BBM dan bansos sembako.
"Terima kasih kepada pemerintah telah memberikan bantuan BLT BBM. Mudah-mudahan ini membantu meringankan beban kami," tuturnya.
Latipah, KPM dari Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, juga tak kalah bahagia menerima BLT BBM. Perempuan paruh baya ini sehari-hari mengajar les untuk anak kelas 1-5 SD. Tak banyak anak yang menjadi muridnya, hanya sekitar lima orang.
"Saya kegiatan sehari-hari mengajar les untuk anak-anak kelas 1-5 SD, menerima bayaran total Rp400 ribu per bulan. Saya hidup seorang diri karena suami sudah meninggal," kata Latipah.
Diakuinya perekonomian terasa semakin sulit, terutama pada masa pandemi. Apalagi fisiknya tidak normal, karena Latipah sejak 20 tahun lalu tidak bisa berjalan. Keharuan Latipah bertambah ketika ia menerima bantuan dari pemerintah. Baginya uang ini dapat meringankan kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Berita Terkait
-
Pos Indonesia Salurkan BLT BBM di Depok
-
Pos Indonesia Kebut Penyaluran BLT BBM di Daerah 3T
-
PT Pos Indonesia Distribusikan BLT ke KPM di Seluruh Indonesia
-
Ridwan Kamil Nilai Sistem Pembagian BLT BBM di Bekasi Sudah Canggih
-
Ridwan Kamil Bentuk Tim Khusus untuk Pastikan Tak Ada Pemotongan Dana BLT BBM
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
DJ Panda Dipanggil Polisi! Erika Carlina Ungkap Ancaman Mengerikan di Grup WA
-
Bupati Kediri Pastikan Pekerjaan Pembangunan Pasar dan Stadion Tetap Berjalan
-
DANA Kaget Rp109 Ribu: Rebutan Saldo Gratis, Ini Trik Klaimnya 3 Link Aktif
-
KPK Dalami Keterlibatan 13 Asosiasi dan 400 Biro Haji dalam Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW