SuaraJakarta.id - Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam, meninggalkan banyak cerita pilu. Ratusan orang terenggut jiwanya dalam kericuhan usai laga Arema vs Persebaya tersebut.
Salah satu korban selamat, Dhani menceritakan detik-detik gas air mata ditembakkan ke arah tribun tempat ia menonton di Stadion Kanjuruhan. Aremania asal Kota Probolinggo itu masih terpukul dengan Tragedi Kanjuruhan.
Dalam laga malam minggu yang menjadi kelabu tersebut, Dhani bersama tiga kawannya Nico, Wisnu, Nurcahyo Prayogo, duduk di tribun ekonomi.
"Di atas sendiri. Di tribun itu masih banyak tempat duduk yang kosong," katanya saat ditemui di rumahnya Jalan Cangkring, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, Minggu (2/10) malam.
Selama berada di tribun, Dhani dkk betul-betul menikmati laga penuh emosional itu meski di akhir laga tim tamu lah yang keluar sebagai pemenang.
Diketahui, saban Arema melawan Persebaya Surabaya, emosional, gengsi menyatu demi mendukung klub kebanggaannya.
Bagi remaja usia 18 tahun ini, ia menerima kekalahan Arema FC dengan skor 2-3. Tapi yang tak bisa ia terima adalah saat Aremania meninggal dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Hingga akhir pertandingan, kami Aremania tetap sportif. Kami tidak membuat ricuh. Sementara seorang penonton yang turun ke lapangan, itu untuk menyalami pemain Arema. Buktinya mereka (penonton dan pemain) saling rangkulan," ujarnya.
Tapi tak lama kemudian, Dhani melihat makin banyak Aremania yang turun ke lapangan. Seketika, aparat keamanan yang bertugas menghalau banyaknya penonton di tengah lapangan.
Baca Juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Anggota DPR: Kalau Ada Kesalahan Bisa Dipidanakan
Tak berselang lama, kericuhan antara penonton dan aparat terjadi di lapangan. Suasana makin tak terkendali.
"Petugas dan penonton saling kejar di lapangan," terangnya dikutip dari Timesindonesia.co.id--jejaring Suara.com--Senin (3/10/2022).
Karena adanya saling kejar antara penonton dan aparat, jumlah Aremania yang turun ke rumput hijau pun semakin bertambah. Puncaknya, aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah lapangan hijau dan tribun penonton.
"Gas air mata itu juga mengarah ke tribun tempat saya. Mata perih gak karuan. Akhirnya saya berupaya untuk segera meninggalkan stadion," kata dia.
Berdesakan Keluar Stadion
Namun upaya Dhani dan ketiga kawannya untuk meninggalkan stadion tidak mudah. Ia harus berdesakan dengan penonton lain.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Aremania Buat Ulah Lagi! Bos PT LIB Kasih Tahu Nasib Arema FC di Kanjuruhan
-
FIFA Tahu Penyerangan Bus Persik di Stadion Kanjuruhan, Bakal Ada Sanksi Berat?
-
4 Orang Diperiksa Polisi di Insiden Kanjuruan Aremania Lempar Batu ke Bus Persik Kediri
-
Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
-
Jadi Korban Lemparan Batu Oknum Aremania, Divaldo Alves Buka Suara
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
Terkini
-
Forklift Hidrogen Pertama di Indonesia Hadir: Solusi Material Handling Masa Depan
-
Inovasi BNIdirect dan Berperan dalam Program Pemerintah, BNI Raih 3 Penghargaan Triple A Awards 2025
-
Dompet Auto Gendut, Ini Cara Ampuh Klaim DANA Kaget Setiap Hari
-
Jangan Tunda! Klaim 10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Langsung Cair
-
Rahasia Dapatkan DANA Kaget Tiap Hari: Ikuti Cara Ini biar Banjir Cuan