Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 05 Oktober 2022 | 21:34 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie usai hadir dalam Konsultasi Publik II Rancangan Detil Tata Ruang di Serpong, Rabu (5/10/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali dikepung banjir usai diguyur hujan pada Selasa (4/10/2022). Akibatnya, ribuan warga terdampak.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie meminta warganya bersabar menghadapi banjir tersebut. Dia mengklaim, pihaknya juga tengah berupaya untuk mengendalikan banjir Tangsel.

"Ketika sedang dibangun atau perbaikan drainase, sekarang musim hujan juga, baru tendernya kemarin akhirnya balap-balapan dengan penyelesaian pembangunan fisik dengan hujan itu sendiri. Sabar, sabar deh, kita lagi beres-beresin semua,” ungkap Benyamin, Rabu (5/10/2022).

Benyamin mengklaim, penanganan banjir menjadi salah satu isu strategis yang mendesak harus segera dituntaskan Pemkot Tangsel.

Baca Juga: Diterjang Banjir, Warga Pondok Karya: Laptop dan TV pada Terendam

Penanganan itu, sudah diatur dalam Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) yang sudah masuk tahapan Konsultasi Publik II dan segera ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.

RDTR tersebut akan berlaku untuk menata lahan dan ruang di Kota Tangerang Selatan selama 20 tahun ke depan mulai 2022-2042.

Dalam RDTR tersebut, pengendalian banjir dilakukan melalui aturan koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien daerah hijau (KDH).

"Dalam konsep dan rencana dalam RDTR sudah coba kita sampaikan kepada pihak ketiga dan pengembang antara lain memperbesar ruang resapan daya tampung, kita kurangi koefisian dasar bangunan 5 persen. Serta koefisien daerah hijau ditambah jadi 5 persen," papar Benyamin.

"Pengendalian banjir yang saat ini kita kerjakan adalah pengerukan seluruh sungai kali sampai drainase dan akan kita lanjutkan di tahun anggaran 2023 mendatang. Ini memperbesar daya tampung air di Kota Tangsel dan mengendalikan banjir," tambah Benyamin.

Baca Juga: Lagi-lagi Terendam Banjir, Warga Pondok Karya Mampang Prapatan Hanya Bisa Pasrah

Selain banjir, isu strategis yang jadi fokus pada RDTR tersebut yakni soal kemacetan, persampahan, pertumbuhan ruang usaha, Ruang Terbuka Hijau, potensi pariwisata serta ruang untuk investasi.

Sebelumnya, data dari BPBD Kota Tangsel tercatat ada 1.252 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir dan longsor di 12 titik akibat hujan deras dan angin kencang, Selasa (4/10/2022).

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More