Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 14:38 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbub) Nadiem Makarim mengecek TKP tembok roboh MTsN 19 Jakarta yang menelan jiwa tiga siswa di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

SuaraJakarta.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyambangi lokasi robohnya tembok MTsN 19 Jakarta yang menelan jiwa tiga siswa di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022) siang.

Pantauan Suara.com, Menteri Nadiem datang sekira pukul 13.00 WIB. Tanpa melempar kata, Nadiem langsung menuju lokasi reruntuhan tembok yang berada di pelataran sekolah.

Nadiem mengamati bagian tembok roboh MTsN 19 Jakarta yang telah dipasangi garis polisi. Dengan sedikit perbincangan dengan pihak sekolah, Nadiem memberikan sejumlah bantuan kepada pihak sekolah.

Saat awak media mencoba menanyakan beberapa hal, dengan sigap ajudan Nadiem menghalanginya.

Baca Juga: Banjir Jakarta Telan Korban Jiwa, Politisi PDIP: Masih Mau Bilang Anies Gubernur Berhasil?

"Woi kasar banget," kata seorang pewarta di lokasi, Jumat (7/10/2022).

Nadiem langsung masuk ke dalam mobil tanpa memberikan keterangan kepada awak media.

Sementara itu, pantauan di lokasi, petugas gabungan dari pemadam kebakaran dan PPSU tampak sedang membersihkan lumpur bekas banjir yang menggenangi sekolah tersebut.

Petugas membersihkan ruangan sekolah di MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta, Jumat (7/10/2022). [ANTARA FOTO/Reno Esnir/nym].

Sedangkan kegiatan belajar siswa-siswi MTsN 19 Jakarta akan dipindahkan ke sekolah lain. Saat ini sekolah tersebut belum dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Diketahui, tiga siswa meninggal tertimpa tembok roboh MTsN 19 Jakarta akibat banjir di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/10/2022) kemarin sekitar pukul 14.50 WIB.

Baca Juga: Cerita Kelu Ayah Korban Tembok Runtuh Di MTsN 19 Jakarta: Anak Saya Rajin Mengaji, Lagi Senang-senangnya Main Futsal

"Ketiga korban meninggal dunia Dicka Safa Ghifari, Muhammad Adnan Efendi dan Dendis Al Latif masih berusia 13 tahun," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa.

Tembok sekolah yang roboh tersebut disebabkan hujan deras yang memicu luapan air dari saluran penghubung Pinang Kalijati dan aliran sungai yang berada di belakang sekolah itu.

Load More