Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Selasa, 11 Oktober 2022 | 19:11 WIB
Ilustrasi tawuran di Manggarai, Jakarta. [Twitter]

SuaraJakarta.id - Pelaksanan Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murtadho, mengusulkan adanya festival lempar tomat atau roti digelar di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Lempar tomat diharapkan aksi tawuran di daerah tersbut bisa hilang.

Ali Murtadho menyampaikan idenyanya tersebut di hadapan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat pengukuhan Tim Anti Tawuran di Manggarai pada Selasa (11/10/2022).

"Pak Kapolda yang saya hormati, tapi dalam perencanaan kami dalam bincang-bincang bersama Pak Kapolres juga karena ini sudah membludak ya, ini mau nggak dibikin festival tawuran?" kata Ali bertanya kepada Fadil.

"Karena Pak Wali lagi mikirin, apa ini kita bikin festival tawuran saja ya? Diubah dari (melempar) batu, mungkin jadi tomat, atau berubah dari batu menjadi roti. Biar menjadi sesuatu yang unik," lanjutnya.

Baca Juga: Tenteng Sajam Tiga Pelajar di Tangerang Diamankan Polisi, Diduga Hendak Tawuran

Usulan itu kata dia, saat ini sedang dikaji pihaknya. Diakuinya, tawuran sangat marak terjadi di Manggarai. Bahkan sudah sejak zaman penjajahan Belanda.

"Saat ini lagi dikaji sama Pak Wali Kota agar karena ini (tawuran) identik sekali dari zaman Belanda ya. Kemudian, terkait dengan tawuran ini saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolres sudah menginisiasi tim tawuran di kelurahan Manggarai," ujar Ali.

Ali menyebut pemerintah Jakarta Selatan sudah berupaya untuk menghapuskan perilaku tawuran di kawasannya. Dinilai aksi tidak terpuji itu marak terjadi karena para pemuda membutuhkan ruang untuk mengaktualisasi diri.

"Yang pertama bahwa kita membuka job fair yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja untuk menyalurkan para pemuda-pemuda yang memang memerlukan waktu, memerlukan ruang untuk dia berinteraksi dengan bekerja," katanya.

"Fakta mengatakan pada zaman covid, di mana sebagian besar pemuda bekerja untuk membantu semasa covid, tawuran tidak ada selama 2 tahun. Artinya apa? Bahwa peluang bekerja untuk pemuda-pemuda yang ada di kelurahan Manggarai menjadi prioritas di dalam upaya kita menangani persoalan tawuran," kata dia.

Baca Juga: Pengakuan Pelaku Tawuran di Bekasi, Cari Jati Diri Demi Disegani Orang

Load More