Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 20 Oktober 2022 | 07:20 WIB
Anies Baswedan (tengah) menaiki sepeda motor vespa saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat di hari terakhirnya menjabat Gubernur DKI Jakarta, Minggu (16/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei terkini soal pelakansaan program Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dari hasil jajak pendapat, ditemukan beberapa program yang dijalankan Anies dianggap tak memuaskan oleh warga Ibu Kota.

Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan mengatakan, ada 12 dari 27 program yang dianggap tidak puas dari hasil pengerjaan yang dilakukan oleh Anies. Seluruhnya mendapatkan nilai kepuasan di bawah 60 persen.

Di antaranya adalah Penanganan Banjir (58,7 persen), Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai (57,7 persen), Penambahan delapan lokasi pembangunan Rusun (57,1 persen), Pembangunan Taman Benyamin Sueb (55,8 persen), Naturalisasi Sungai (55 persen), dan Penataan PKL Tanah Abang (55 persen).

"Peningkatan Fasilitas Kepelabuhan (53,9 persen), Sumur Resapan (53,2 persen), JakPreneur/OK-OCE (45,5 persen), Reklamasi Pantai Utara Jakarta (42,7 persen), Pelaksanaan Formula E (42,7 persen), dan Rumah DP 0 (33,3 persen)," ujar Dimas kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: Respons Ahok soal Posko Pengaduan Balai Kota yang Diinisiasinya Diaktifkan Lagi Heru Budi, Sempat Hilang di Era Anies

Sisanya, terdapat 15 program yang mendapatkan penilaian positif dari responden. Kebijakan ini mendapatkan tingkat kepuasan di atas 60 persen dari para responden.

15 program tersebut antara lain Taman Maju Bersama (RPTRA) dengan 84,2 persen, Penerangan Jalan (81,9 persen), Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus (80,3 persen), Pengelolaan Sampah (77 persen), Pemeliharaan Jalan (76,2 persen), JakLingko (75 persen), Program Air Bersih (73,8 persen), Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus (73,5 persen), dan Pembangunan dan Pengoperasian LRT (73,4 persen).

"Pembangunan Jakarta International Stadium/JIS (71,6 persen), Revitalisasi Taman Ismail Marzuki/TIM (68,5 persen), Penataan Kampung Kota (68 persen), Revitalisasi Bangunan/Sekolah Rendah Emisi (65,5 persen), Program Pariwisata (61,7 persen), dan Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter (61 persen)," ucapnya.

Dimas menjelaskan, survei dilakukan di DKI Jakarta mulai tanggal 9 hingga 16 Oktober 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, serta dinamika politik di Provinsi DKI Jakarta.

Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) kurang lebih 4,00 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Sudah Direvitalisasi Anies, Heru Budi dan Erick Thohir Mau Ubah Desain Monas Agar Kembali Hijau

"Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal," imbuhnya.

Load More