Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Muhammad Yasir
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 16:23 WIB
Pembunuh wanita terbungkus plastik. [Istimewa]

SuaraJakarta.id - Polisi menyebut Christian Rudolf Tobing (36) tersangka pembunuh Ade Yunia Rizabani alias Icha (36) memiliki trauma di masa kecil. Latar belakang traumanya itu diduga berkaitan dengan kejiwaan Rudolf yang bisa tersenyum tenang saat membawa mayat korban dengan troli di dalam lift.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap hal ini berdasar hasil pemeriksaan sementara terhadap psikologis Rudolf.

"Pelaku ini mempunyai trauma masa kecil," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Sementara Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut rasa trauma itu dialami Rudolf karena karep dipukuli ayahnya. Akibat dari trauma semasa kecilnya itu, tersangka kerap tak bisa mengontrol emosinya.

Baca Juga: Ade Yunia Rizabani Paembonan, Gadis Asal Toraja Yang Dibunuh dan Dibuang Teman Satu Gereja

"Pelaku sering dipukuli almarhum orang tua dan punya emosi yang meledak-meledak," ungkap Panji.

Senyum Rudolf Saat Bawa Mayat

Peristiwa Rudolf tersenyum santai saat membawa mayat korban yang dibunuhnya terekam kamera CCTV lift di Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dalam video, Rudolf bahkan terlihat santai saat berpapasan dengan penghuni apartemen lain di dalam lift.

Hengki mengungkap makna senyum Rudolf saat membawa mayat korban dengan troli di dalam lift bukan untuk mengelabui penghuni apartemen. Melainkan bentuk ekspresi kepuasannya usai membunuh korban.

"Dia tersenyum karena misinya telah selesai atau mission accomplish," ujar Hengki.

Baca Juga: Senyum Sadis Pembunuh Perempuan Di Apartemen Green Pramuka Sambil Bawa Korban Pakai Troli: "Mission Accomplish"

Hengki menyebut motif Rudolf membunuh Icha karena sakit hati. Pasalnya, korban berteman dengan seseorang yang dibencinya.

Berdasar hasil penyidikan, kata Hengki, motif Rudolf membunuh Icha karena sakit hati. Dia sakit hati karena hal sepele, yakni Icha dan temannya berinisial S foto bersama dengan orang yang dibencinya berinisial H.

Rudolf awalnya hendak membunuh H sebagai target utama. Namun, dia terkendali dan memilih membunuh Icha dan merampas uangnya sebagai modal menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi H.

"Yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif tersangka sakit hati," pungkas Hengki.

Load More