Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Senin, 24 Oktober 2022 | 16:40 WIB
Ilustrasi--Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjenguk korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar pada Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraJakarta.id - Sebanyak tiga orang korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar, Syaifullah Asmiragani mengatakan bahwa dari tiga korban yang menjalani perawatan tersebut, satu diantaranya masih berada di Unit Perawatan Intensif (ICU).

"Untuk yang menjalani perawatan masih ada tiga orang. Satu orang diantaranya masih di ICU," kata Syaifullah di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/10/2022).

Syaifullah menjelaskan, satu orang pasien yang saat ini berada di ICU tersebut mengalami infeksi pada rongga dada. Direncanakan, pasien tersebut akan menjalani operasi pembersihan rongga dada dari infeksi.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Farzah Dwi Kurniawan Meninggal Bukan karena COVID-19, Ada Cedera di Dada dan Perut

Menurut dia pelaksanaan operasi untuk pasien yang berada di ICU tersebut memang harus dalam kondisi yang ideal. Pelaksanaan operasi untuk membersihkan rongga dada tersebut perlu dilakukan karena adanya infeksi yang membahayakan pasien.

Para pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, kata Syaifullah, sebagian besar mengalami hipoksia atau kondisi yang disebabkan kurangnya oksigen dalam sel jaringan tubuh sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.

Kondisi hipoksia tersebut juga tidak baik untuk imunitas tubuh para pasien. Oleh karena itu, keputusan untuk melakukan tindakan medis seperti operasi membutuhkan upaya yang penuh dengan kehati-hatian untuk keselamatan para pasien.

"Kami harus memastikan bahwa yang bersangkutan dioperasi dalam kondisi yang ideal. Sementara saat ini yang kita operasi memang karena kondisi infeksi yang membahayakan. Sehingga mau tidak mau harus kita lakukan," ujarnya.

Ia menambahkan, sementara untuk dua pasien lainnya, saat ini kondisinya sudah mengalami perbaikan. Satu pasien masih masuk dalam kategori anak-anak yang mengalami cedera pada kulit paha.

Baca Juga: Komnas HAM Akan Kirimkan Surat ke FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Ini sudah dilakukan tindakan pembedahan. Selanjutnya akan dilakukan alih kulit dengan catatan dan memastikan tidak ada infeksi," tuturnya.

Sementara untuk satu orang lainnya, lanjut Syaifullah, akan diperbolehkan pulang hari ini. Pasien tersebut mengalami stres psikologis pascatrauma akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

"Satu lagi, saat ini sudah membaik, hari ini akan kita pulangkan. Ini juga cukup lama karena yang bersangkutan mengalami stres psikologis pascatrauma. Jadi total ada tiga pasien yang masih dirawat," katanya.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat. (Antara)

Load More