Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 25 Oktober 2022 | 01:00 WIB
Ilustrasi ular piton. (ANTARA/Altas Maulana)

SuaraJakarta.id - Kasus ular piton makan manusia kembali terjadi di Tanah Air. Kali ini korbannya seorang wanita paruh baya bernama Zahra (54), warga Dusun Betara 8, Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjungjabung Barat.

Tragis, Zahra ternyata dimakan ular piton yang panjangnya tujuh meter. Sebelumnya, pihak keluarga menyatakan korban hilang lantaran tak kunjung pulang.

"Setelah dilakukan pencarian akhirnya korban ditemukan dari kecurigaan warga pada seekor ular piton yang berada di kebun warga," kata Kepala Desa Terjun Gajah, Anton kepada media, Senin (24/10/2022).

Kejadian bermula pada Jumat (21/10/2022) saat korban pergi ke kebun untuk memotong karet.

Baca Juga: Dua Ular Piton Keluar dari Gorong-gorong Pertokoan Saat Banjir Genangi Batam

Namun, hingga sore korban tidak kunjung pulang ke rumah yang kemudian dilaporkan hilang setelah sempat dicari keluarga dan warga.

"Kita sudah melakukan pencarian dari Minggu malam dan setelah kita lanjutkan pencarian pada hari ini, masyarakat melihat dan menemukan ular piton yang besar yang ada di semak perkebunan warga," kata Anton.

Dari temuan ular piton atau sanca itulah warga curiga ular tersebut memakan Zahra.

Setelah dilakukan pengecekan dan memotong ular tersebut ternyata benar korban berada dalam perut ular piton itu.

"Setelah kita tangkap memang benar ibu tersebut ada di dalam perut ular dan kemudian dilakukan pembelahan tubuh ular dan mengangkat korban dari dalam perut ular besar itu" kata Anton.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding, Ular Piton Sembunyi di Bawah Kasur, Netizen: Enggak Gigit, Paling Ditelan

Saat dikeluarkan dari dalam perut ular tersebut kondisi korban dalam keadaan utuh akan tetapi, kemungkinan ada patah patah tulang.

"Ya kemungkinan patah ada dikarenakan di dalam perut ular itu," kata Anton.

Saat ini jenazah korban sedang disemayamkan di rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan.

Anton pun mengimbau kepada masyarakat sekitar dan warganya untuk berhati hati saat kekebun.

"Masyarakat yang pergi kekebun perlu waspada dan harus berhati hati." kata Anton. [Antara]

Load More