SuaraJakarta.id - Ekspresi tak biasa terlihat dari wajah Ferdy Sambo setibanya AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay di rumah dinas Kadiv Propam Polri itu di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat 8 Juli 2022 sekitar pukul 18.30 WIB. Acay melihat raut muka sang jenderal bintang dua itu memerah seperti orang marah.
Hal itu dilihat Acay pasca penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo. Pernyataan ini disampaikan Acay sebagai saksi pada sidang obstruction of justice kasus pembunuhan berencana Brigadir J, dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Irfan adalah satu dari tujuh terdakwa kasus obstruction of justice Brigadir Yosua. Enam terdakwa lainnya adalah Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Kompol Baiquni Wibowo, AKBP Arif Rachman Arifin, Kombes Agus Nurpatria Adi Purnama, dan Kompol Chuck Putranto.
Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim, Acay mengaku awalnya sedang berada di ruang kerjanya di Bareskrim Polri. Ia lalu ditelepon Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat Kadiv Propam Polri dengan pangkat jenderal bintang dua, pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.30 WIB.
Baca Juga: Sebelum Jenazah Brigadir J Diangkut, Ferdy Sambo Telepon Seseorang Cukup Lama di Bawah Pohon
"Kurang lebih ditelepon dengan kalimat 'Cay ke rumah saya sekarang'. Saya sampaikan siap jenderal. Telepon ditutup oleh beliau," tutur Acay mengulang isi percakapannya dengan Ferdy Sambo.
Mendapati perintah itu, Acay kemudian mengajak Irfan ke rumah Ferdy Sambo menggunakan sepeda motor. Acay dan Irfan tidak langsung ke rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, melainkan di Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
"Karena yang saya tahu rumahnya Pak Ferdy Sambo itu di Bangka, Kemang. Makanya saya sama Pak Irfan datang pertama kali tidak ke Duren Tiga, namun ke Kemang. Sampai di sana, tidak ada aktivitas apapun," ungkap Acay.
Lantaran melihat suasana sepi di rumah Ferdy Sambo di Bangka, Acay kemudian menghubungi sopir Ferdy Sambo, Brigadir Daden Miftahul Haq. Namun, tidak diangkat hingga akhirnya Daden menelepon balik.
"Saya jelaskan bahwa saya telepon Daden ini dalam rangka karena saya diperintahkan menghadap Bapak (Ferdy Sambo) untuk datang ke rumah. Cuma saya sampai di rumah Bangka Kemang kok tidak ada aktivitas. Daden menjelaskan bahwa posisi Pak Kadiv Propam ada di rumah Duren Tiga," jelas Acay.
Setelahnya, Acay dan Irfan bergegas ke rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Mereka tiba sekitar pukul 18.30 WIB.
Sesampainya di lokasi, Irfan hanya berada di luar. Sedangkan Acay masuk ke dalam rumah lewat pintu samping.
"Terdakwa (Irfan) hanya di luar, saya tidak tahu aktivitasnya apa. Karena saya pribadi yang dipanggil Pak FS (Ferdy Sambo--red). Saya masuk lewat pintu samping," katanya.
Syahdan, saat masuk lewat pintu samping, Acay melihat Ferdy Sambo tengah merokok sendirian di dekat garasi dengan baju dan celana PDL.
Ekspresi Ferdy Sambo yang dilihat Acay menampakkan wajah memerah seperti orang marah. Sehingga Acay tidak berani langsung memulai komunikasi dengan sang jenderal.
"Beliau (Ferdy Sambo) sedang merokok sendirian, mengenakan pakaian PDL dan celana PDL tapi alas kakinya saya lupa. Dengan wajah mohon maaf tidak seperti biasanya, wajahnya merah seperti orang marah," beber Acay.
Setelah Ferdy Sambo mematikan rokok, Acay memberanikan diri untuk mendekati Sambo dan menyampaikan salam kepadanya.
"Mohon izin jenderal, mohon perintah jenderal'. Disampaikan 'tidak ada'. Beliau hanya minta ikut masuk," imbuhnya.
Saat masuk ke dalam rumah, Acay melihat ada sesosok tubuh pria telah tergeletak di sebelah tangga. Lalu ia bertanya kepada sang jenderal.
"Mohon izin jenderal, itu siapa?" tanya Acay kepada Ferdy Sambo.
"Yosua," jawabnya.
"Kenapa jenderal?" lanjut Acay.
"Kurang ajar dia. Sudah melecehkan ibu (Putri Candrawathi, istri Sambo--red)," ucap Ferdy Sambo yang ditirukan perkataannya oleh Acay.
Acay mengaku, saat itu Ferdy Sambo memberi penjelasan telah terjadi peristiwa baku tembak antara Yosua dengan orang lain.
Acay lalu kembali mengingat momen di ruangan tersebut sudah ada sekitar empat sampai lima anggota.
"Kenapa bisa sampai sini," tanya Karo Provost kepada Acay.
"Ditelepon beliau," jawab Acay seraya menunjuk ke arah Ferdy Sambo.
Acay menyebut, saat itu Ferdy Sambo sempat mendekat ke arah jenazah Yosua.
Tak lama berselang, sosok Bripka Ricky Rizal dan Bharada E atau Richard Eliezer seperti menghampiri Ferdy Sambo.
Acay mendekat ke arah Ricky dan bertanya, "Ada apa?".
"Iya Ndan, tembak menembak dengan Yosua," jawab Ricky sambil menunjuk ke arah Bharada Richard Eliezer yang ada di sebelah kanan Acay.
"Kamu Richard?" tanya Acay.
"Siap Ndan," jawab Richard.
"Kamu yang tembak?" tanya Acay.
"Siap Ndan, saya yang nembak," beber Richard dengan mimik yang tenang.
Acay menuntaskan percakapan dan berlalu ke luar rumah.
Tepat di garasi, Acay melihat sosok Ferdy Sambo yang berada di bawah pohon sedang menelepon dalam durasi yang cukup lama.
"Saya tidak tahu menelepon siapa," kata Acay melunjutkan ceritanya di ruang sidang utama.
Tak lama berselang, satu unit ambulans tiba di rumah dinas Ferdy Sambo. Mula-mula, petugas menurunkan tempat tidur beroda dari ambulans itu.
Karena tidak muat untuk masuk ke dalam rumah, tempat tidur beroda itu digantikan dengan tandu rescue.
Usai menelepon, Ferdy Sambo masuk ke dalam rumah seraya mendesak Acay untuk membantu mengangkat jenazah Yosua.
"Cay, tolong bantu angkat jenazah."
Dalam perkara obstruction of justice kasus Brigadir J atau Yosua ini, JPU mendakwa AKP Irfan Widyanto dengan Pasal 49 jo Pasal 33 subsider Pasal 48 Ayat (1) jo Pasal 32 Ayat (1) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 233 subsider Pasal 221 Ayat (1) ke-2 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. [Reporter: Muhammad Yasir dan Yosea Arga Pramudita]
Berita Terkait
-
Foto Bareng, Momen Kedekatan Ferdy Sambo dan Ahmad Luthfi Disebut Bikin Jokowi Panik: Ternyata Bestie..
-
Sebut Penangkapan Ivan Sugianto Tak Ada Sandiwara, Ucapan Mahfud MD Diragukan Netizen: Masih Ingat Kasus Ferdy Sambo?
-
Ahmad Dofiri Akpol Tahun Berapa? Senior di Atas Ferdy Sambo yang Pernah Dipecatnya
-
Jejak Komjen Ahmad Dofiri, Jenderal yang Pecat Ferdy Sambo Kini Jadi Wakapolri
-
Garangnya Mobil Komjen Ahmad Dofiri, Intip Isi Garasi Wakapolri yang Baru
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting
-
Pemkab Kediri Angkat Duta Genre Sebagai Role Model bagi Lingkungan Remaja