SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Keehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan terdapat kendala besar di Jakarta dalam penanganan gagal ginjal akut. Masalahnya adalah tak semua Rumah Sakit di ibu kota bisa menangani penyakit tersebut.
Penyebabnya, di Jakarta saat ini hanya ada tiga dokter ahli ginjal atau nefrologi di ibu kota. Sayangnya, ketiga dokter spesialis ini hanya bekerja di rumah sakit milik pemerintah pusat atau vertikal.
"Kalau sampai benar-benar gagal ginjal dibutuhkan ahli spesialis anak nefrologi dan saat ini di DKI ada sekitar tiga orang dan itu ada di rumah sakit vertikal," ujar Widyastuti di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Sejauh ini, memang baru ada dua Rumah Sakit Vertikal yang menjadi rujukan, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita.
Oleh karena adanya keterbatasan jumlah dokter ahli ginjal itu, untuk saat ini baru dua rumah sakit vertikal itu yang jadi rujukan untuk penyakit gagal ginjal akut pada anak.
"Kalau sampai (pasien) benar-benar gagal ginjal, maka dibutuhkan ahli spesialis anak nefrologi," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini ada 135 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak yang ditemukan di ibu kota.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 anak meninggal dunia dan 46 lainnya dinyatakan sembuh dari penyakit gagal ginjal akut ini.
Dengan adanya obat ginjal atau antidot yang bakal segera didistribusikan pemerintah pusat bisa mencegah semakin banyak temuan kasus di ibu kota.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta Bertambah Jadi 135 Anak, 63 di Antaranya Meninggal Dunia
"Semoga tidak menjadi tambah banyak, Insyaallah semua yang mengalami gangguan ini tertangani dengan ketersediaan antidot tersebut," pungkas dia.
Sebelumnya, jumlah angka kasus gagal ginjal pada anak di Jakarta semakin bertambah. Saat ini, Dinkes DKI Jakarta mencatat sudah ada 135 anak yang mengidap penyakit ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti. Jumlah kasus itu merupakan data yang dikumpulkan sejak Januari hingga 27 Oktober sekira pukul 15.00 WIB.
"Kasus kami per tanggal 27 Oktober total 135, tapi ini total dari Januari. Nanti sore kami akan update lagi sesuai dengan hasil hospitality record review," ujar Widyastuti di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Rinciannya dari jumlah tersebut 63 anak dinyatakan meninggal dunia dan 46 pasien telah sembuh. Sementara sisanya sampai saat ini masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
Kendati demikian, semua pasien gagal ginjal akut ini tidak semuanya berdomisili Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW
-
5 Rekomendasi Hotel di Hong Kong untuk Liburan dan Belanja
-
Ibadah Umrah Gunakan Jenis Visa Apa? Ini Penjelasan Arab Saudi
-
1.000 Turis Terjebak di Everest! Badai Salju Mengerikan Landa Lereng Timur
-
Bangkit atau Tenggelam? Persija Jakarta Usung Misi Krusial di 2 Laga Tandang