Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 02 November 2022 | 18:54 WIB
Emosi ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, tak terbendung kepada terdakwa Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022). [Tangkapan Layar]

SuaraJakarta.id - Emosi Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, tak terbendung saat mendapat kesempatan berbicara kepada terdakwa Kuat Ma'ruf. Ia menyebut skenario Ferdy Sambo dan kroninya--termasuk Kuat--terkait pembunuhan Yosua begitu keji.

Skenario yang dimaksud terkait tembak-menembak dan bumbu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

"Di dalam kasus ini, Kuat Maruf, skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa. Kalian mengetahui semua, bahkan menginginkan daripada kematian anakku."

"Jadi kamu sama atasanmu FS dan Putri sama-sama luar biasa skenarionya," kata Rosti ketika hadir sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga: 'Kalau Gak Jujur, Ajur!', Kata Suami Susi Usai Sang ART Ramai Dituduh Bohong Saat Jadi Saksi Kasus Sambo

Rosti menganggap, perminintaan maaf Kuat Ma'ruf kepada pihak keluarga Brigadir J dinilai sangat telat. Pasalnya, permintaan maaf itu baru disampaikan pada saat persidangan berlangsung.

"Di sini bilang minta maaf, sesudah anakku hampir 5 bulan, tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia, yang memiliki hati nurani."

"Kita sama-sama ciptaan Tuhan kok, tapi baru sekarang ada kesadaran kamu meminta maaf kepada ibu," ucap Rosti seraya menangis.

Terdakwa Ricky Rizal (kanan atas) dan Kuat Ma'ruf (kiri atas) menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (2/11/2022). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww].

Rosti mengatakan, Kuat dan Ricky Rizal tentu mengetahui skenario kejahatan yang dirancang Ferdy Sambo. Hanya saja, keduanya dinilai menutup-nutupi dan enggan menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya.

"Jadi tolong jujur, kamu sudah mengatakan maaf tadi. Maaf tidak hanya ada di bibir. Ya. Maaf itu mohon pengampunan kepada tuhan," tegas Rosti.

Baca Juga: Terciduk! Ferdy Sambo Diduga Senyum Kecil dan Emosi, saat Ayah Brigadir J Singgung Nyawa Anaknya

Skenario Tembak-menembak

Sementara itu, Ricky Rizal menyebut Ferdy Sambo meminta agar peristiwa pembunuhan Brigadir J dijelaskan sebagai insiden tembak-menembak antara Yosua dan Bharada E atau Richard Eliezer.

Skenario itu, kata dia, disampaikan Ferdy Sambo di ruang Provos Mabes Polri. Sambo meminta agar skenario tembak-menembak itu disampaikan kepada keluarga Brigadir J.

"Memang benar untuk skenario tembak-menembak ke keluarga besar Brigadir Yosua itu disampaikan bapak FS di ruang Provos," papar Ricky.

Pada kesempatan itu, Ricky juga menyampaikan permohonan maaf kepada orangtua Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat.

"Saya harap kepada Ibu Rosti dan Bapak Samuel serta keluarga besar untuk dapat memberikan maaf," ucap Ricky.

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Ricky Rizal saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sumpah Kuat

Sementara itu, Kuat Ma'ruf menyampaikan duka cita kepada Samuel Hutabarat dan Rosti di ruang persidangan. Dia juga bersumpah tidak memiliki niat melakukan pembunuhan berencana sebagaimana yang didakwakan.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Yosua dan semoga almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa serta keluarga besar diberi ketabahan dan kesabaran," kata Kuat.

Kuat Ma'ruf membantah kesaksian Vera Simanjuntak soal ancaman membunuh Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. (YouTube/KOMPASTV)

Di hadapan orangtua dan keluarga Yosua, Kuat pasrah dengan apapun keputusan hakim nantinya. Dia lantas bersumpah mengaku tidak punya niat lakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.

"Saya berharap biar proses pengadilan yang menentukan salah atau tidaknya saya Karena demi Allah saya tidak ada niat seperti yang didakwakan kepada saya," ujar Kuat.

Load More