Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 04 November 2022 | 06:13 WIB
ILUSTRASI rapat pimpinan DPRD DKI Jakarta. [Suara.com/Fakhri]

SuaraJakarta.id - Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta akhirnya menyetujui Pengajuan Penyertaan Modal Daerah (PMD) dari PT MRT Jakarta untuk mengakuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Namun, untuk nominal dana yang akan dikucurkan masih belum ditentukan.

Hal ini ditetapkan dalam Rapat Banggar soal Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023 yang dilaksanakan di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/11/2022).

Selain untuk akuisisi PT KCI, dalam pengajuannya MRT juga meminta dana untuk dua program, yakni Rp4,56 triliun diperuntukkan pembiayaan proyek jalur MRT fase 2A yang berasal dari penerusan hibah serta pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta.

Tanpa pembahasan panjang, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi langsung menyetujui pengajuan PMD itu.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Pastikan Tidak Ada Akuisisi KCI oleh MITJ: Nanti Dibicarakan Merger

"Kalau MRT saya rasa tidak usah dibahas
Apakah MRT diterima?" ujar Prasetio dilanjutkan mengetuk palu pengesahan.

Persetujuan Tanpa Nominal

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Fitria Rahadiani mengatakan persetujuan PMD untuk mengakuisisi PT KCI memang tanpa nominal. Namun, ada catatan khusus nantinya pada persetujuan ini.

"(Akuisisi saham KCI) disetujui dengan catatan," ujar Fitria usai rapat.

Ia menyebut besaran PMD yang diberikan belum bisa ditentukan. Penentuannya nanti berdasarkan kemampuan keuangan daerah sampai akhir tahun nanti.

Baca Juga: Menhub Restui MRT Caplok KCI, Serikat Pekerja Kereta Api Ancam Mogok Kerja

"Nominalnya belum. Nanti dilihat sesuai kemampuan keuangan daerah," ujar Fitria.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo angkat bicara soal rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membeli saham PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator kereta commuter line. Ia menyebut kebijakan ini merupakan bagian dari amanat Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Pemprov DKI berencana membeli saham PT KCI melalui PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Anggaran untuk membeli saham berjumlah Rp1,7 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) APBD DKI 2023 yang diajukan PT MRT Jakarta.

Jika jadi, maka diperkirakan Pemprov DKI akan memilki saham mayoritas sebesar 51 persen di dalam PT KCI.

Syafrin mengatakan, Jokowi telah mengamanatkan Pemprov DKI untuk melakukan integrasi transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dengan mengakuisisi commuter line, maka Pemprov akan mudah untuk melakukan pengintegrasian.

"Ini kan amanat ratas pak Presiden yang notulensinya sudah ada, artinya jakarta terus berupaya apa yang sudah diamanatkan pak Presiden untuk akuisisi KCI," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Selain itu, Syafrin menyebut sebenarnya rencana mengakuisisi commuter line ini sudah lama dikemukakan. Namun, karena pandemi Covid-19 pihaknya tidak bisa melakukannya karena kekurangan anggaran.

"Ini yang terus kita hadapi tentu dengan cari sumber-sumber (anggaran) lain sesuai ketentuan," ucapnya.

Jika rencana membeli saham PT KCI terwujud, maka akan dilakukan pengintegrasian commuter line dengan MRT, Lintas Raya Terpadu (LRT), dan bus Transjakarta. Integrasi ini nantinya juga akan mencakup layanan dan tarif.

"Tentu salah satu tujuannya gimana kita bisa integrasi secara utuh seluruh layanan angkutan umum di Jabodetabek, begitu ada layanan ini, maka begitu diintegrasikan maka manfaatnya untuk masyarakat mobilitasnya jadi lebih efisien," pungkasnya.

Load More