Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 08 November 2022 | 18:38 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Rencana Pemerintah Provinsi DKI melalui PT MRT Jakarta mengakuisisi PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI kembali menjadi pertanyaan. Pasalnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tak akan ada akuisisi, melainkan merger dua perusahaan.

Menanggapi hal itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak mau ambil pusing soal rencana tersebut. Ia menyatakan akan mengikuti arahan dari Menhub Budi jika sudah ada keputusan nantinya.

"Ya nanti kita lihat. Kita ngikutin kebijakan dari pak Menhub," kata Heru di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Soal keputusan merger atau akuisisi, Heru Budi juga tak mau bicara banyak.

Baca Juga: CFD Jakarta, Pemprov DKI Terbangkan 11 Drone Awasi Warga yang Buang Sampah Sembarangan

"Ya, merger, akusisi, nanti kuta tergantung bahasanya pak Menhub saja," ucapnya.

PT MRT Jakarta juga sudah mengajukan Penyertaan Modal Daerah atau PMD dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran (KUA-PPAS) tahun 2023. Namun, belum dicantumkan berapa besaran kucuran dana untuk program ini.

Heru menyebut nantinya besaran dana PMD untuk MRT ini akan dibahas dalam rapat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023 di Komisi DPRD DKI. "Ada. Nanti di komisi komisi," tuturnya.

DPRD Setuju Akuisisi KCI

Sebelumnya, Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta menyetujui Pengajuan Penyertaan Modal Daerah (PMD) dari PT MRT Jakarta untuk mengakuisisi PT Kereta Commuter Indonesia. Namun, untuk nominal dana yang akan dikucurkan masih belum ditentukan.

Baca Juga: Pj Gubernur DKI Evaluasi Proses Pencabutan Pergub Penggusuran Era Ahok

Hal ini ditetapkan dalam Rapat Banggar soal Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023 yang dilaksanakan di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/11).

Selain untuk akuisisi PT KCI, alam pengajuannya MRT meminta dana untuk dua program, yakni Rp4,56 triliun yang diperuntukkan pembiayaan proyek jalur MRT fase 2A yang berasal dari penerusan hibah serta pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta.

Tanpa pembahasan panjang, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi langsung menyetujui pengajuan PMD itu.

"Kalau MRT saya rasa tidak usah dibahas
Apakah mrt diterima?" ujar Prasetio dilanjutkan mengetuk palu.

Terpisah, Plt Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Fitria Rahadiani mengatakan persetujuan PMD untuk mengakuisisi PT KCI memang tanpa nominal. Namun, ada catatan khusus nantinya pada persetujuan ini.

"(Akuisisi saham KCI) disetujui dengan catatan," ujar Fitria usai rapat.

Ia menyebut besaran PMD yang diberikan belum bisa ditentukan. Penentuannya nanti berdasarkan kemampuan keuangan daerah sampai akhir tahun nanti.

"Nominalnya belum. Nanti dilihat sesuai kemampuan keuangan daerah," katanya.

Diketahui, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo angkat bicara soal rencana Pemprov DKI membeli saham PT KCI selaku operator kereta commuter line. Ia menyebut kebijakan ini merupakan bagian dari amanat Presiden Jokowi.

Pemprov DKI berencana membeli saham PT KCI melalui PT MRT Jakarta. Anggaran untuk membeli saham berjumlah Rp1,7 triliun yang bersumber dari PMD APBD DKI 2023 yang diajukan PT MRT Jakarta.

Jika jadi, maka diperkirakan Pemprov DKI akan memilki saham mayoritas sebesar 51 persen di dalam PT KCI.

Syafrin mengatakan, Jokowi telah mengamanatkan Pemprov DKI untuk melakukan integrasi transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Dengan mengakuisisi commuter line, maka Pemprov DKI akan mudah untuk melakukan pengintegrasian.

"Ini kan amanat ratas pak Presiden yang notulensinya sudah ada, artinya jakarta terus berupaya apa yang sudah diamanatkan pak Presiden untuk akuisisi KCI," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/9).

Selain itu, Syafrin menyebut sebenarnya rencana mengakuisisi commuter line ini sudah lama dikemukakan. Namun, karena pandemi Covid-19 pihaknya tidak bisa melakukannya karena kekurangan anggaran.

"Ini yang terus kita hadapi tentu dengan cari sumber-sumber (anggaran) lain sesuai ketentuan," ucapnya.

Jika rencana membeli saham PT KCI terwujud, maka akan dilakukan pengintegrasian commuter line dengan MRT, Lintas Raya Terpadu (LRT), dan bus Transjakarta. Integrasi ini nantinya juga akan mencakup layanan dan tarif.

"Tentu salah satu tujuannya gimana kita bisa integrasi secara utuh seluruh layanan angkutan umum di Jabodetabek, begitu ada layanan ini, maka begitu diintegrasikan maka manfaatnya untuk masyarakat mobilitasnya jadi lebih efisien," pungkasnya.

Load More