SuaraJakarta.id - Puluhan masyarakat melakukan khusyuk melakukan shalat gerhana di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa (8/11/2022). Salat gerhana atau shalat khusuf digelar usai melaksanakan salat Maghrib secara berjamaah.
Sementara itu, Tim Lajnah Falakiyah PWNU DKI Jakarta hingga pukul 19.07 WIB, masih belum bisa melihat penampakan gerhana bulan total dari Masjid Hasyim Asy'ari. Hal itu lantaran terhalang oleh cuaca buruk atau hujan.
Pantauan Suara.com di lokasi, hujan cukup deras turun di wilayah Cengkareng sejak sore tadi sekira pukul 17.50 WIB hingga pukul 18.30 WIB.
“Harusnya sih sudah bisa kelihatan. Tapi masih kehalang," kata salah seorang dari Tim Falakiyah di lokasi, Selasa malam.
Baca Juga: Jelang Puncak Gerhana Bulan Total, Jakarta Diguyur Hujan
Meski hingga saat ini gerhana bulan total belum terlihat. Namun masih ada waktu untuk menunggu, lantaran puncak gerhana bulan total terjadi pada pukul 17.59 WIB dan berakhir pada pukul 19.42 WIB.
Sebelumnya diberitakan, tim Lajnah Falakiyah PWNU DKI Jakarta telah memasang alat-alat yang diperlukan untuk melihat gerhana bulan total di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Cengkareng Jakarta Barat, pada Selasa (8/11/2022).
Pantauan Suara.com, ada dua alat yang digunakan untuk melihat fenomena alm tersebut. Diantaranya yakni Theodolite dan teleskop.
Menurut salah satu petugas dari Tim Falakiyah, Syaiful Anwar mengatakan, gerhana bulan total dimulai pukul 17.43 WIB.
"Di atas ufuk nanti dia lama-lama tinggi. Karena itu posisi total itu 17.59 WIB berakhir total 18.42 WIB, jadi cukup panjang juga," kata Syaiful di lokasi, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga: LIVE STREAMING: Antusias Warga Nonton Gerhana Bulan Total
Syaiful mengatakan, cara melihat gerhana bulan total hampir sama dengan hilal. Hanya saja objeknya yang berbeda.
Jika hilal objek yang dilihatnya merupakan matahari. Sedangkan gerhana bulan objeknya yakni bulan sendiri yang ada di ufuk timur.
"Ya intinya si sama, metodenya sama. Kalau kita liat hilal kan di kalibrasi ke Matahari. Kalau ini langsung ke bulan karena mataharinya beroposisi pelurusnya," jelasnya.
Saat ini, faktor terpenting, kata Syaiful, yakni cuaca. Gerhana bulan bisa saja tidak terlihat jika dalam keadaan mendung.
"Pengaruh juga (cuaca) kalau terhalang. Gak terlihat di sini tapi mungkin tempat lain seluruh Indonesia bisa terlihat," tutupnya.
Berita Terkait
-
Apakah Nanti Malam 25 Maret 2024 Ada Gerhana Bulan? Cek Jadwalnya!
-
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Saat Ramadhan 2024, Simak Waktu hingga Bacaan Niatnya
-
Gerhana Bulan Muncul di Indonesia Bulan Puasa, Cek Jadwal dan Lokasinya
-
2 Gerhana di Bulan Ramadhan 2024 Tanda Kemunculan Imam Mahdi? Ternyata Ini yang Terjadi!
-
Wajib Lihat! 5 Fenomena Langit Maret 2024, Ada Gerhana Bulan Penumbra
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Pilkada Jakarta 2024: Pramono-Rano Karno Unggul di TPS Anies Mencoblos
-
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Pantau Hitung Cepat dari Posko Pemenangan Siang Ini
-
Ditemani Sang Istri, Ridwan Kamil Gunakan Hak Suara di TPS Kota Bandung
-
Dharma Pongrekun Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 31 Lebak Bulus
-
Pramono Mengaku Bisa Tidur Tenang Jelang Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024